Atasi Stunting dan Biayai JKN Warga, BPI Dapat Penghargaan dari Pemkab Batang

Direktur Operasional BPI Yoshimitsu Fujii dan General manager Stakeholder Relation Aryamir Husein Sulasmoro menerima penghargaan dari Penjabat Bupati Batang Lani Dwi Rejeki.
Direktur Operasional BPI Yoshimitsu Fujii dan General manager Stakeholder Relation Aryamir Husein Sulasmoro menerima penghargaan dari Penjabat Bupati Batang Lani Dwi Rejeki.

Pemerintah Kabupaten Batang memberi penghargaan pada PT Bhimasena Power Indonesia (BPI). Konsorsium PLTU Batang itu dianggap berjasa dalam upaya peningkatan kesehatan masyarakat.


BPI aktif dalam program prioritas pemerintah dalam penanganan stunting dan membiayai kepesertaan jaminan kesehatan nasional bagi masyarakat yang tidak mampu.

"Keberhasilan dan kesuksesan implementasi program CSR BPI dapat diraih karena kepercayaan, dukungan, kemitraan, kolaborasi, dan sinergitas antara perusahaan, pemerintah daerah, dan masyarakat," kata Direktur Operasional BPI, Yoshimitsu Fujii, Sabtu (11/11).

Penghargaan diberikan Penjabat Bupati Batang Lani Dwi Rejeki kepada Direktur Operasional BPI Yoshimitsu Fujii dan General Manager Stakeholder Relation Aryamir Husien Sulasmoro. Penghargaan diberikan pada acara Perayaan Hari Kesehatan Nasional ke-59.

Yoshimitsu Fujii menyatakan terima kasihnya mewakili manajemen BPI. Terutama   kepada seluruh pihak yang senantiasa mendukung BPI.

Penjabat Bupati Batang Lani Dwi Rejeki mengapresiasi BPI dan seluruh perusahaan swasta yang berkontribusi pada penanganan stunting. 

Pihaknya menerapkan metode kolaborasi pentahelix yang melibatkan pemerintah, swasta, dunia usaha, masyarakat dan para awak media. Menurutnya, hasil metode pentahalix itu cukup berhasil.

Berdasarkan catatan melalui pengukuran aplikasi elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PBGM) pada bulan Mei 2023, secara angka stunting di Kabupaten Batang mencapai 9,6 persen dari 56 ribu balit.

Yoshimitsu Fujii melanjutkan implementasi program CSR BPI bidang kesehatan telah berjalan sejak tahun 2012. Programnya antara lain program peningkatan layanan kesehatan, Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Posyandu dan Program Stunting, bantuan alat kesehatan.

Lalu juga peningkatan kapasitas untuk tenaga kesehatan, kader posyandu, dan bidan desa. Ada juga penyuluhan kesehatan untuk masyarakat melalui program GERMAS, dan bantuan modal usaha ke desa mitra program CSR BPI. 

BPI telah berkontribusi dalam memberi dukungan kepada pelayanan Posyandu dan bantuan PMT sejak 2012. Pelayanan diberikan kepada Balita dan Lansia di 57 Posyandu di 14 desa mitra program CSR BPI.

Lalu  juga memberikan 1.232 paket bantuan alat kesehatan kepada kelompok kader kesehatan dan bidan desa.

Kemudian, ada juga intervensi pada program sanitasi dan akses air bersih. Lalu juga mendukung  program Open Defecation Free (ODF) atau tidak buang air besar sembarangan sejak tahun 2017.

Hingga Oktober 2023 BPI telah mendukung 2.183 paket jambanisasi di 14 desa dan 14 desa tersebut telah berhasil dinyatakan berstatus ODF. 

Lalu membantu renovasi rumah tidak layak huni (RTLH). Sejak tahun 2019 hingga Oktober 2023, program CSR BPI telah memberikan 52 paket renovasi RTLH kepada warga di Kabupaten Batang.