Perkembangan open banking harus dilakuan dengan cepat di tengah pandemi Covid-19.
- Usai Tinjau Kali Item, JK Yakin Indonesia Siap Gelar Asian Games 2018
- Sempat Kontraksi, Pertumbuhan Ekonomi Jateng 3,32 Persen
- Angin Segar Ekonomi Batang, dari Kawasan Industri Menuju KEK
Baca Juga
Perkembangan open banking harus dilakuan dengan cepat di tengah pandemi Covid-19.
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo menyebut, terjadi peningkatan transaksi, pelayanan, dan kegiatan lainnya yang berkaitan dengan digital banking hingga mencapai 37,8 persen.
"Demikian juga penggunaan uang elektronik itu meningkat 65 persen. Di tengah penggunaan ATM, kartu debet, kartu debit yang menurun 18,9 persen," sambungnya dalam webinar Infobank bertajuk "Traditional Banks Vs Challenger Banks in the Era of Open Banking" pada Selasa (29/9), dikutip dari Kantor Berita RMOL.
Kondisi tersebut, menurut Perry merupakan bukti bahwa digitalisasi perlu dilakukan untuk mengubah model bisnis. Bank Indonesia (BI) sendiri telah mempersiapkan hal tersebut dari jauh-jauh hari, sebelum adanya pandemi Covid-19 yang semakin mempercepat proses digitalisasi.
Perry mengurai, sejak Mei 2019, BI telah meluncurkan blueprint sistem pembayaran 2025. Di dalam bluprint tersebut dijelaskan persiapan BI untuk menghadapi digitalisasi dengan mempersiapkan open banking, interlink, QR code, hingga cloud policy.
"Pertama kami melakukan digitalisasi sistem pembayaran untuk mengintegrasikan ekonomi keuangan digital. Kami juga membangun infrastruktur pembayaran yang dilakukan secara end to end process," terangnya.
Setelah itu, BI mendorong bank-bank untuk melakukan open banking. Di mana Perry menyebut, bank-bank harus melakukan digitalisasi jika tidak ingin tergantikan oleh fintech. Kemudian BI juga melakukan interlink antara digital banking dan fintech melalui application programming interface (API).
"Digital banking dan fintech memiliki segmen yang berbeda-beda. Tapi keduanya harus disambungkan untuk memberikan pelayanan berbagai transaksi keuangan, pembayaran. Masing-masing memiliki keunggulan," tambahnya.
Peran startup juga penting. Perry menuturkan, startup didorong untuk melakukan inovasi sehingga mamacu proses digitalisasi. Selanjutnya, adalah menyambungkan pembayaran domestik dengan luar negeri dengan mengedepankan kepentingan nasional. Sejauh ini, proses ini telah mengalami berbagai kemajuan. Salah satunya dengan dibuatnya QR Indonesian Standard (QRIS).
- Pelatihan Keterampilan Berdayakan Keterampilan Masyarakat Di Desa
- Dewan Minta Penempatan Pedagang Johar Harus Ada Komunikasi Dua Arah
- Genjot PAD, Walikota Semarang Andalkan QRIS