Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin menyampaikan duka citanya atas insiden kapal selam KRI Nanggala-402 yang tenggelam.
- Korsel Akan Kurangi Penjagaan Perbatasan
- Greta Thunberg Pesimis dengan KTT Iklim Tahun Ini
- Kasus Covid-19 di Filipina Melonjak Tajam Paska Pelonggaran
Baca Juga
Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin menyampaikan duka citanya atas insiden kapal selam KRI Nanggala-402 yang tenggelam.
Lewat cuitan di akun Twitter-nya pada Minggu (25/4), Austin menyampaikan dukanya kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, keluarga korban, dan militer Indonesia.
"Saya sangat sedih mendengar kematian tragis 53 pelaut Indonesia di kapal KRI Nanggala-402," cuit Austin, seperti dikutip Kantor Berita Politik RMOL.
"Pikiran dan doa saya pagi ini bersama Menteri Pertahanan Prabowo, keluarga para pelaut, dan semua orang di militer Indonesia yang menghadapi tragedi ini," imbuhnya.
Sebelumnya, Kementerian Pertahanan AS atau Pentagon sendiri telah mengerahkan bantuannya kepada TNI untuk proses pencarian. Dalam sebuah pernyataan tertulis Pentagon, Austin mengatakan telah berbicara dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto pada Jumat (23/4).
"Keduanya mendiskusikan pengerahan pesawat P-8 Poseidon untuk bantuan pencarian," ujar Pentagon.
"Sekretaris Austin menawarkan memberikan bantuan tambahan, seperti pencarian aset di bawah laut untuk upaya (pencarian)," tambahnya.
Menanggapi hal tersebut, Prabowo menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Austin dan bantuan dari AS. Ia juga mengapresiasi persahabatan antara kedua negara. KRI Nanggala-402 dinyatakan tenggelam di perairan laut utara Bali pada Sabtu (24/4).
Sebelumnya, kapal selam buatan Jerman itu hilang kontak selama latihan militer pada Rabu (22/4). KRI Nanggala-402 diketahui membawa 53 awak. [sth]
- Presiden Jokowi Bakal Hadiri Rangkaian KTT ASEAN-AS
- UU Negara Bangsa Yahudi Menghilangkan Peradaban Islam Di Israel
- Johnny Depp Menang di Pengadilan Lawan Amber Heard