Berkah Ramadan, 4 Napi Rutan Salatiga Jalani Asimilasi Rumah

Empat Narapidana Rutan Kelas IIB Salatiga mendapatkan program Asimilasi Rumah, Sabtu (1/4).
Empat Narapidana Rutan Kelas IIB Salatiga mendapatkan program Asimilasi Rumah, Sabtu (1/4).

Empat narapidana Rutan Kelas IIB Salatiga mendapatkan program Asimilasi Rumah, Sabtu (1/4).


Pemberian kesempatan asimilasi rumah ini, dianggap seluruh penghuni Rumah sebagai berkah Ramadan 1444 H.

Kepala Rutan Salatiga Andri Lesmano membeberkan jika 4 Narapidana yang mendapat program asimilasi rumah merupakan napi dengan kasus pencurian, penipuan dan terlibat kecelakaan lalu lintas hingga mengakibatkan orang lain luka berat.

"Ke empatnya divonis 8 bulan penjara untuk kasus pencurian, kasus penipuan 2 orang dihukum 10 bulan penjara, serial seorang lagi terlibat kecelakaan lalu lintas dengan hukuman 1 tahun 2 bulan," terang Andri.

Ke empatnya, diakuinya, sudah menjalani 1/2 masa pidana. Dan hal itu telah memenuhi persyaratan administratif maupun substantif.

"Kali ini kami berikan program asimilasi rumah pada empat Narapidana karena sudah memenuhi syarat-syarat, baik substantif maupun administratif yang sudah terpenuhi menurut Peraturan Menteri Hukum dan HAM terkait maupun asimilasi," ujarnya. .

Andri mejelaskan terkait asimilasi rumah ini bukan berarti narapidana bebas begitu saja tetapi harus menjalankan program pembimbingan dan pengawasan yang dilakukan oleh pembimbing kemasyarakatan dari Balai Pemasyarakatan.

Selain itu ia juga menegaskan bahwa seluruh program pembinaan yang diberikan Rutan Salatiga tidak dipungut biaya alias gratis.

"Seluruh program pembinaan di Rutan Salatiga termasuk pengurusan integrasi, pembebasan bersyarat ataupun asimilasi rumah tidak dipungut biaya alias gratis," tandasnya.

Sementara, Purwadi salah satu narapidana yang menjalani asimilasi rumah mengaku sangat senang dan bersyukur adanya program ini.

"Saya sangat senang dan bersyukur dengan mendapat asimilasi rumah ini yang diberikan Rutan secara gratis setelah menjalani masa pembinaan di Rutan," tambahnya.

Purwadi yang terjerat perkara pencurian ini juga sangat berterimakasih pada jajaran Rutan Salatiga yang telah memberikan bimbingan dan program pembinaan kerohanian.

"Jujur, sebelumnya tidak bisa sama sekali mengaji Al Quran dengan program yang diberikan Rutan Salatiga sekarang saya sudah bisa membaca Al Quran dan berjanji menjadi orang yang lebih baik lagi," pungkasnya.