Kepala BPJS Kesehatan Cabang Pekalongan, Sri Mugirahayu memastikan transformasi mutu layanan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di wilayah kerjanya. Hal paling sederhana adalah tidak ada kewajiban warga membawa kartu BPJS Kesehatan setiap kali berobat.
- Perdana, Pemkot Solo Vaksinasi Anak Usia 6-11 Tahun
- RSUD Wonogiri Buka Unit Pelayanan Stroke
- Walikota Semarang Minta Data Stunting Diverifikasi untuk Penanganan yang Tepat
Baca Juga
"Sudah bisa di semua fasilitas kesehatan. Cukup menunjukkan KTP (Kartu Tanda Penduduk) atau kartu digital saja. Kemudian enggak ada fotokopi insyaallah ya mudah mudahan sudah terlaksana semuanya," katanya usai menyaksikan acara Launching Transformasi Mutu Layanan JKN BPJS Kesehatan, Senin (2/10).
Ia juga menyebut jumlah rumah sakit mitra BPJS Kesehatan Cabang Pekalongan kini bertambah menjadi 24. Sebelumnya, mitranya hanya berjumlah 22.
Cici, sapaan akrabnya, juga menyebut sekarang untuk antrean berobat peserta pun sudah secara online. Pihaknya juga mengatakan standar pelayanan semua fasilitas kesehatan mitranya sama.
Dalam kegiatan itu pihaknya memberikan penghargaan pada fasilitas kesehatan yaitu Puskesmas Rowosari sebagai Nominasi Faskes Berkomitmen Tingkat Kedeputian wilayah dan RS H.A Zaky Djunaid yang masuk Nominasi Faskes berkomitmen Tingkat Cabang.
Kegiatan launching Transformasi Mutu Layanan JKN di Kantor BPJS Kesehatan Kota Pekalongan dihadiri oleh Kepala dinas kesehatan kota pekalongan, Ketua IDI Cabang Pekalongan.Lalu, Ketua PKFI Kota Pekalongan, RSIA Aisyah Pekajangan, RSU Anugerah, dan RSU Comal Baru (PKS RS Baru).
Pegawai Puskesmas Rowosari, Kabupaten Pemalang, Retno Setiawati menyatakan komitmennya terkait transformasi mutu pelayanan. Ia menyatakan selama ini sudah membuat sejumlah inovasi layanan kesehatan.
Contohnya membuat program Si Bolang Mahir Plus Plus merupakan singkatan dari Si Buah Hati Lahir Langsung Membawa Pulang Akta Kelahiran, Kartu Identitas Anak (KIA), Kartu Keluarga (KK), dan Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN KIS).
"Jadi bisa satu paket. Kemudian kami ada sarana informasi dan pengaduan terkait pelayanan," jelasnya.
Wakil Direktur RSIA Aisyiyah Pekajangan, Irni Sugiarni mengatakan layanannya sudah berbasis digital. Seluruh pelayanannya sudah tidak memakai kertas.
Ia menyebut beberapa layanannya antara lain antrean online, pelayanan elektronik medical record hingga antrean obat dengan elektronik.
"Sehingga pasien tidak perlu menunggu pencarian rekam medis lama, hingga tak perlu antre obat lama," jelasnya.
- Lapas Kedungpane Gelar Vaksinasi Kedua Bagi Warga Binaan Pemasyarakatan
- Cegah Stunting, Pemkab Batang Timbang Belasan Ribu Balita Secara Serentak
- PPKM Diperpanjang, Beberapa Daerah di Jateng Turun Level