Demi Tutupi Kedok, Tersangka Penipu CPNS Berikan Gaji Kepada Para Korbannya

Polres Kebumen membongkar penipuan dengan kedok bisa menjadikan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dengan uang.


Polres Kebumen menangkap tersangka inisial CS (42) warga Kecamatan Trucuk Kabupaten Klaten, dilaporkan oleh empat korbannya. Korban adalah warga Desa Pesuningan Kecamatan Prembun Kabupaten Kebumen.

Tak tanggung-tanggung, tersangka telah menerima uang sebesar Rp155 juta dari para korban yang ingin dijadikan menjadi ASN (Aparatur Sipil Negara) di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Dijelaskan Kapolres Kebumen AKBP Robertho Pardede, tersangka ditangkap berdasarkan laporan korban yang merasa ditipu oleh tersangka.

"Para korban curiga terhadap nomor NIK yang ia terima dari tersangka, saat dicek tidak tercantum di kementerian tersebut," jelasnya didampingi Kasubbag Humas Polres Kebumen Kompol Suparno dan Iptu Tejo Suwono, Kamis (15/8) sore.

Sebelum korban curiga, untuk memuluskan aksi, tersangka mendandani para korban dengan seragam layaknya ASN  Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Bahkan tersangka mengajak para korban berdinas, mengenakan seragam dinas, melakukan pengecekan aliran sungai di wilayah Kebumen, Wonosobo dan Purbalingga.

Para korban kurang lebih sudah berjalan 10 bulan dan berdinas sebagai ASN di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Setelah kegiatan pengecekan, selanjutnya tersangka bersama para korban membuat laporan kegiatan. Jadi sangat rapih sekali aksinya," kata AKBP Robertho Pardede.

Para korban juga menerima gaji bulanan dari tersangka sebesar Rp 1,5 juta hingga Rp2,5 juta, pada setiap awal bulan.

Dari hasil menipu, tersangka dapat menyekolahkan dua anaknya, serta menguliahkan satu anaknya hasil pernikahan dengan istri pertamanya.

Sang istri yang juga diboyong ke Desa Pesuningan Kecamatan Prembun sampai kasus ini dibongkar oleh Polsek Prembun tidak tahu bahwa ia selama ini juga ditipu suaminya.

"Sang istri juga tidak tahu kalau suaminya bukan ASN di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. (Dia) tahu setelah kasus ini dibongkar," katanya.

Kepada polisi tersangka mengaku aksinya untuk menutupi malu kepada mertua. Ia merasa malu karena sebagai pengangguran.