Jebolnya tanggul dari embung buatan pabrik sepatu menjadi penyebab banjir bandang di Desa Wangandowo, Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan.
- DLH Batang Olah Guguran Daun Jati jadi Kompos
- Perumda Air Minum Tirta Gemilang Serahkan Satu Sapi dan 26 Kambing Kurban
- Raih Predikat Layak Anak Kategori Madya, Wali Kota Salatiga Siapkan Strategi Khusus
Baca Juga
Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi, yang melakukan inspeksi mendadak ke lokasi musibah banjir bandang, menginstruksikan anggotanya untuk segera melakukan pembersihan lokasi banjir dengan bantuan Brimob dan Kodim setempat.
"Sebanyak 70 rumah rusak akibat banjir bandang. Polda Jateng telah menyiapkan posko koordinasi yang dilengkapi dengan petugas kesehatan yang akan bekerja 24 jam untuk mengatasi keadaan darurat," katanya di lokasi, Kamis (14/3).
Ratusan personil dari Polres Pekalongan, dibantu puluhan anggota TNI dan ratusan relawan dari berbagai unsur, dikerahkan untuk membantu penanganan bencana.
Saat ini, tercatat 51 pengungsi telah ditempatkan di posko pengungsian; 5 orang di balai desa dan 46 orang di rumah perangkat desa. Banjir bandang yang terjadi akibat tanggul jebol telah berdampak pada 300 warga setempat.
Perwakilan pabrik sepatu, Alex Sapri, yang memiliki tanggul embung, menegaskan bahwa perusahaan akan bertanggung jawab penuh terhadap seluruh korban.
Termasuk harta benda yang rusak atau hilang tersapu banjir bandang. "Untuk dua korban meninggal, perusahaan juga memastikan akan memberikan santunan," ujarnya.
Pihak perusahaan mengakui bahwa tanggul embung yang difungsikan sebagai danau buatan masih dalam pengerjaan. Sehingga tidak kuat menahan debit air yang meluap akibat hujan selama tiga hari berturut-turut.
Akibatnya, embung seluas 3 hektar jebol dan menimbulkan air bah yang menerjang ratusan rumah di Desa Wangandowo.
- Polres Purbalingga Tembak Jambret
- Perbaikan! Jembatan Nogososro Tlogosari Sementara Ini Ditutup, Tak Bisa Dilalui Kendaraan
- Pantauan 15 Hari Pertama, Kamera ETLE Sukoharjo Tilang 763 Kendaraan