Pelonggaran memakai masker yang bisa diterapkan saat berada di ruang terbuka sudah dicabut pemerintah, mengingat angka kasus Covid-19 di Indonesia masih cukup tinggi.
- Harapan Xi Jinping pada Kanselir Jerman Olaf Scholz Baru
- AS Sumbangkan 25 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Lewat COVAX
- Konflik Masih Berlanjut, Teguh Santosa: Misi Jokowi Damaikan Rusia-Ukraina Tidak Gagal!
Baca Juga
Kebijakan pencabutan pelonggaraan penggunaan masker ini dianggap sudah tepat oleh epidemiolog Griffith University Australia, Dicky Budiman.
Ini keputusan yang sangat tepat dan tidak ada keputusan yang terlambat," ujar Dicky saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (2/7).
Menurut Dicky, muncul dan menyebarnya sejumlah varian baru Covid-19 di sejumlah negara sudah seharusnya diantisipasi oleh pemerintahan Indonesia.
"Karena yang penting kita adalah memiliki strategi yang tepat dan cepat, dan ini salah satu contohnya soal masker ini," tuturnya.
Dicky menyebutkan, varian Covid-19 yang ditemukan telah menyebar di antaranya bukan hanya varian B4 atau B5. Tapi ada juga varian BA75 yang merupakan turunan BA2 yang berpotensi sama dengan varian Delta.
"Ini artinya kecepatan pemerintah melakukan penguatan respon sangat-sangat harus segera dilakukan," tandasnya.
- Brisbane Lockdown Cepat Guna Cegah Penularan Covid-19
- Tornado Hebat Hantam Enam Negara Bagian AS
- Teguh Santosa: Keajaiban Pembangunan China Menjadi Inspirasi