Rembuk Nasional I Aktivis 98 yang diklaim dihadiri 50.000 aktivis, ternoda dengan temuan wartawan di lapangan.
- Dialog 5 Rektor HPN dan HUT Ke-78 PWI: Fanatisme pada Pemimpin Itu Boleh Tapi Harus Lebih Cintai Indonesia.
- Bertemu Anak Muda Solo, Hendi: Bisa Jadi Inspirasi Pembangunan Jawa Tengah
- Akui Kekalahan Di Pilwakot Semarang, Yoyok Sukawi: Selamat Bu Agustin Dan Pak Iswar
Baca Juga
Sebagian peserta yang hadir mengaku datang karena dibayar untuk meramaikan acara. Bahkan mereka tidak mengetahui tujuan dari rembuk nasional yang bertema perlawanan terhadap radikalisme, terorisme dan intoleransi ini.
Ketika diwawancara sejumlah wartawan, salah seorang pria berusia lanjut yang mengaku datang dari Bandung, mengaku menerima Rp 100.000 untuk sekadar hadir.
Dia juga dijanjikan untuk bertemu langsung dengan Presiden Jokowi. Sayangnya ia tidak bisa menjelaskan siapa yang menjadi koordinator kedatangannya bersama peserta lain.
"Dari Bandung ke sini karena katanya ada Pak Jokowi, jadi saya ikut saja. Untuk transportasi dan makan ditanggung semua. Juga dikasih uang saku Rp 100.000," ujarnya di lokasi acara, Jakarta Internasional Expo, Kemayoran, Jakarta, Sabtu (7/7).
Setahunya, kedatangan dirinya bersama rombongan sudah diatur oleh para koordinator yang berasal dari partai politik.
"Yang ngajak dari orang partai gitu, ada koordinatornya yang ngajak buat ke Jakarta," ungkapnya seperti dikutip Kantor Berita Politik RMOL
Ia pun tidak tahu akan ada deklarasi dukungan aktivis 98 kepada Presiden Jokowi untuk Pilpres 2019.
"Tidak ada dibilang mau dukung begitu. Cuma dibilang ada acara di Jakarta, ada Jokowi," imbuhnya.
"Saya bukan aktivis 98. Hanya diajak saja ke sini untuk ketemu Jokowi," tegas pria itu lagi.
- Demokrat Punya Three In One Di Pilpres
- Sikapi Pilkada, ASN Diminta Bijak Bermedia Sosial
- Hadapi Pilkada 2024, PDI Perjuangan Kabupaten Tegal Gelar Konsolidasi Internal Selama 3 Hari