ISI Surakarta Beri Gelar Doktor Kehormatan Pada Garin Nugroho 

Pertama dalam sejarah Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta memberikan gelar Doktor Kehormatan (Honoris Causa) sejak 58 usianya. 


Penerima gelar kehormatan tersebut adalah Garin Nugroho Riyanto, produser dan sutradara film Indonesia yang sangat populer. 

Garin Nugroho memiliki karya, aktivitas, prestasi dan kompetensi luas di bidang seni. Garin Nugroho pada dasarnya adalah praktisi profesional. 

la menguasai ilmu penciptaan seni dalam dimensi yang luas. Karya dan aktivitas seninya meliputi seni film, seni pertunjukan, video klip untuk musik, seni rupa, dan manajemen kebudayaan.

Seorang Garin Nugroho, saat ini juga tidak saja menggeluti bidang seni film bahkan sebagai penulis buku dan seniman yang berkarya seni rupa juga seni kolaboratif dengan seni pertunjukkan, akan tetapi juga sumbangsihnya di dunia pendidikan.

Dunia pendidikan yang ia sumbangsihkan dalam pemikiran terutama bidang penciptaan seni film, yang saat ini seringkali mengajar di Institut Seni Indonesia Surakarta terkhusus di Pascasarjana baik di Program Studi Seni Program Magister (S2) dan Program Studi Seni Program Doktor (S3). 

Atas sumbangsih keprofesionalannya dalam dunia perfilman Indonesia dan seringkali mendapatkan prestasi yang luar biasa, serta kontribusinya dalam dunia pendidikan akademis, maka Institut Seni Indonesia Surakarta memandang perlu dan layak Garin Nugroho untuk diberikan penghargaan dengan memberi gelar Doktor Kehormatan (Dr. Honoris Causa) bidang seni penciptaan seni film.

"Garin Nugroho secara umum telah memiliki kontribusi dalam mengembangkan konsep keilmuan di bidang penciptaan seni sebagai manifestasi dari konsep ilmu terapan." Ungkap Rektor ISI Surakarta, I Nyoman Sukerna, dalam Sidang Senat Terbuka yang digelar di Pendopo GPH Joyokusumo ISI Surakarta, Selasa (6/12/2022).

Dalam orasi ilmiahnya promovendus Garin Nugroho Riyanto mendorong kebudayaan sebagai daya hidup kebangsaan. Kebudayaan menjadi oase masyarakat sipil yang kritis, produktif dan demokratis. 

Oleh karena itu, menumbuhkan kebangsaan lewat satu cara pandang, seperti politik atau ekonomi. 

"Menjadikan ekosistem kehidupan berbangsa akan penuh paradoks ketimpangan dengan dasar-dasar pertumbuhan yang tidak memiliki keutuhan konsep berbangsa dan bermasyarakat," kata Garin.

Selanjutnya promovendus menampilkan karya seni film yang berkolaborasi dengan seni pertunjukkan dalam pementasan dengan judul “Setan Jawa”. 

Karya seni kolaboratif film “Setan Jawa” yang sudah diproduksi sejak tahun 2017 ini merupakan karya yang sudah  melanglang buana ke beberapa negara yang akan dipentaskan atau diputar kembali di Teater Besar ISI Surakarta setelah acara seremonial pemberian gelar Doktor Kehormatan tersebut .

Dalam kegiatan pemberian gelar Doktor Kehormatan kepada Garin Nugroho ini, hadir sejumlah artis seperti Reza Rahadian, Prilly Latuconsina, Widi Mulia, Morgan Smash, Nicolas Saputra juga seniman solo lainnya.

"Saya bangga mas Garin bisa menerima penghargaan ini, belum banyak diberikan untuk tokoh perfilman Indonesia. ini bukti pengabdian mas Garin 40 tahun lebih berkarya. Dan saya harap seniman lain juga bisa mengikuti jejak mas Garin, setidaknya memberikan pengabdian," ungkap Reza Rahadian.