Jepang mengumumkan rencana ambisiusnya untuk mengeksplorasi ruang angkasa, mengikuti sejumlah negara maju lain seperti Amerika Serikat (AS) dan China.
- Drummer Rolling Stones Charlie Watts Meninggal Dunia
- Utusan Khusus ASEAN Untuk Mynamar Minta Akses Penuh Ketika Berkunjung
- Negara Hadir Bagi WNI di Mesir Selama Pandemi
Baca Juga
Perdana Menteri Fumio Kishida pada Selasa (28/12) mengatakan, Jepang bertujuan untuk mengirim manusia ke Bulan pada paruh kedua dekade ini, dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL.
"Ruang angkasa bukan hanya perbatasan yang memberi harapan dan impian kepada orang-orang, tetapi juga memberikan landasan penting bagi masyarakat ekonomi kita sehubungan dengan keamanan ekonomi," ujarnya, seperti dikutip Reuters.
Menurut rancangan jadwal rencana, Jepang bertujuan untuk menempatkan orang non-Amerika pertama di Bulan sebagai bagian dari program Artemis, sebuah inisiatif yang dipimpin AS yang bertujuan untuk mengembalikan astronot ke Bulan.
Rencana tersebut juga menjabarkan ambisi Jepang untuk meluncurkan penyelidikan untuk menjelajahi Mars pada 2024, serta menemukan cara untuk menghasilkan listrik tenaga surya di luar angkasa.
Sementara itu, pada pekan lalu, miliarder Jepang Yusaku Maezawa telah kembali ke Bumi usai menghabiskan 12 hari di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Ia menjadi turis luar angkasa pertama yang melakukan perjalanan ke ISS dalam lebih dari satu dekade terakhir.
Tetangga Jepang, China, juga bertujuan untuk menjadi kekuatan luar angkasa utama dunia pada 2030. Beijing juga berencana untuk menempatkan astronot di Bulan.
- Jet Israel Gempur Wilayah Padat Penduduk di Gaza Selatan
- Tornado Hebat Hantam Enam Negara Bagian AS
- Kapak Berusia Ratusan Tahun Ditemukan Di Maroko