Pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong Un memimpin langsung Pertemuan Diperluas Pertama Komisi Militer Pusat ke-7 Partai Pekerja Korea, Sabtu (19/5).
- Pangeran William dan Kate Middleton akan Pindah ke Area Ratu Elizabeth
- Erdogan Tak Terima Militer Turki Disebut Gunakan Senjata Kimia
- Lizz Trus Kunjungi Ratu Elizabeth II
Baca Juga
Pertemuan ini dihadiri oleh Komisi Militer Pusat Partai Pekerja Korea, komandan perwira militer dan korps tingkat dan pejabat senior dari organ-organ angkatan bersenjata dan Komite Sentral Partai Pekerja Korea.
Pertemuan ini digelar untuk membahas tentang langkah-langkah memperkuat tentara revolusioner partai secara militer dan politik. Termasuk, meningkatkan kerja seluruh elemen dalam membela negara sebagamana diamanatkan dalam revolusi.
Kondisi aktual yang sedang berkembang dan kondisi riil tentara rakyat dianalisa secara komprehensif dalam pertemuan ini. Selain itu, ada juga regenerasi anggota Komisi Militer Pusat Partai Pekerja Korea.
Dalam pertemuan ini, Kim Jong Un menganalisa pelaksanaan tugas militer dan politik Tentara Rakyat, utamanya tentang pembentukan sistem komando monolitik partai di seluruh angkatan bersenjata.
Dia ingin memastikan pembentukan itu konsisten berpegang pada kebijakan partai dalam mewujudkan peningkatan pelatihan militer, menempatkan tentara pada basis modern, dan meningkatkan kehidupan militer.
Lebih lanjut, Kim meminta kepada seluruh tentara rakyat untuk teguh dalam melindungi dan menjamin keputusan dari Pleno ke-3 Komite Sentral WPK ke-7 yang diselenggarakan pada bulan April, yaitu berkonsentrasi pada pembangunan ekonomi sosialis.
Kim meminta tentara untuk memenuhi tugas sebagai garda terdepan kekuatan utama revolusi di setiap front utama konstruksi ekonomi sosialis.
Dia mengingatkan bahwa tentara harus terus memegang slogan Mari kita bertanggung jawab atas pertahanan nasional dan konstruksi sosialis".
- Jerman Kerahkan Tentara dan Pesawat Sewaan Jemput Staf Kedutaan di Kabul
- Harga Jilbab Naik di Afghanistan Sejak Taliban Berkuasa
- Tornado Hebat Hantam Enam Negara Bagian AS