Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menduga Operasi Tangkap Tangan (OTT) di dua daerah (Tulungagung dan Blitar) berkaitan dengan proyek infrastruktur.
- Giliran Hengky Kurniawan Jadi Saksi Untuk Aa Umbara Dalam Perkara Korupsi Dinsos KBB
- Magang, Malah Jadi korban Pelecehan Seksual Managernya
- Polres Sukoharjo Bekuk Lima Pelaku Pencurian Modus Jadi Petugas Pendataan Bantuan Kompor
Baca Juga
"Kami duga transaksi tersebut terkait dengan proyek-proyek infrastruktur yang ada di dua daerah tersebut baik proyek jalan. Jadi ada beberapa proyek peningkatan jalan dan juga ada salah satu proyek terkait sekolah ya," ujar Jurubicara KPK, Febri Diansyah di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (7/6) dinihari.
"Tapi nanti tentu ini akan didalami lebih lanjut. Tim masih di sana, masih di lapangan, masih bekerja," sambung Febri dikutip Kantor Berita Politik RMOL
Febri menyebutkan, ada sekitar lebih dari lima proyek jalan yang terkait dengan operasi senyap ini. Namun ia belum bisa memastikan rincian masing-masing proyek untuk masing-masing daerah.
"Tapi apakah ada kaitan langsung atau tidak tentu itu tentu perlu proses pendalaman lebih lanjut," tukasnya.
Sebelumnya Febri mengkonfirmasi jika lima orang yang telah diamankan dari unsur kepala dinas, pihak swasta dan juga pihak terkait di lokasi yang perlu diminta keterangannya.
Dalam giat ini tim KPK mengamankan uang sekitar Rp 2 miliar dalam dua kardus yang terdiri dari pecahan Rp 100 ribu dan Rp 50 ribu.
- Ayah di Pekalongan Tega Setubuhi Anak Kandungnya Berulang Kali
- Gelapkan Uang Perusahaan Hampir Rp1 Miliar, Sales di Kebumen Dibekuk Polisi
- KPK Emosi Tangkapannya Di Sukamiskin Dituding Ecek-ecek