Lapak Sementara Korban Kebakaran Johar Hingga Kini Masih Kosong

Pemerintah Kota Semarang telah membangun lapak sementara yang diperuntukkan bagi korban kebakaran Pasar Johar Relokasi MAJT yang diletakkan di beberapa sisi selatan dan utara Pasar Kanjengan. Namun sayangnya setelah lapak selesai didirikan hingga saat ini belum ada pedagang yang menempatinya.


Meski demikian sudah ada beberapa meja dan boks yang kemungkinan besar adalah milik pedagang. Namun untuk aktivitas perdagangn di bangunan lapak sementara tersebut belum nampak.

Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang, Nurkholis menyampaikan pihaknya telah melakukan pengundian zonasi untuk penempatan pedagang di lapak sementara tersebut melalui ketua kelompok pedagang. Zonasi pedagang juga sudah diatur dengan blok yang berbeda yakni zonasi campuran dan zonasi konveksi.

"Penempatan pedagang sudah, tinggal dari pedagang mempersiapkan dagangan dilokasi," kata Nurkholis, Rabu (14/4).

Ia sangat menyayangkan hingga saat ini belum ada pedagang yang menempati lapak sementara yang memang sengaja dibuat dengan mengeluarkan anggaran. Bahkan Disdag sendiri telah melayangkan peringatan secara administratif terkait masih kosongnya lapak sementara tersebut.

Peringatan administratif tersebut berupa teguran bagi pedagang agar segera menempati lapaknya. Namun setelah diberi peringatan dan diberi tenggang waktu untuk pindah, pedagang masih belum kunjung menempati lapak.

Nurkholis menyebut akan berupaya untuk melakukan pemanggilan perwakilan kelompok pedagang untuk mengetahui lebih lanjut permasalahan yang terjadi sehingga pedagang belum juga menempati lapak yang telah disediakan.

"Kami akan lihat permasalahannya apa. Kalau benar-benar bisa diterima misalnya terkendala modal maka akan dapat menjadi pertimbangan. Namun, kalau alasannya hanya takut tidak laku, sepertinya kurang bisa diterima," paparnya.

Jika terkait dengan permodalan, Pemkot Semarang sendiri telah memberikan bantuan modal kepada masing-masing pedagang korban kebakaran tersebut. Bahkan jika bantuan dinilai kurang, pemkot juga telah meminta Bank Jateng dan BNI agar memfasilitasi skema kredit murah bagi pedagang yang membutuhkan modal.

Nurkholis menekankan jika pedagang tak kunjung menempati lapak tersebut maka tidak menutup kemungkinan Disdag akan memperbolehkan pedagang lain untuk menempati lapak tersebut. Namun, jika pedagang hendak menunda penempatan lapak setelah Lebaran nanti, dia meminta, pedagang bisa memberikan konfirmasi kepada dinas dengan membuat surat pernyataan.

"Kami rencana akan undang perwakilan pedagang pada Rabu besok. Ada enam perwakilan," pungkasnya.