Malaysia menutup semua mal mulai Minggu (30/5).
- Dua Atlet Afghanistan Hadiri Paralimpiade Tokyo dengan Penerbangan Rahasia
- 586 Titik Kebakaran Hutan Muncul di Yunani
- Israel Buang 80 Ribu Dosis Vaksin Covid-19 Karena Kadaluarsa
Baca Juga
Malaysia menutup semua mal mulai Minggu (30/5).
Sementara, 17 sektor layanan penting akan diizinkan untuk beroperasi selama dua minggu 'lockdown total' yang akan datang.
Sektor-sektor ini termasuk perawatan kesehatan, telekomunikasi dan media, makanan dan minuman, utilitas serta perbankan.
Pemerintah juga akan mengizinkan perusahaan di bawah 12 sektor manufaktur untuk terus beroperasi. Meliputi manufaktur makanan dan minuman, alat kesehatan, tekstil untuk memproduksi alat pelindung diri serta minyak dan gas. Mereka perlu beroperasi dengan kapasitas 60 persen.
Dilansir dari Chanel News Asia, Minggu (30/5), Menteri Senior Ismail Sabri Yaakob mengatakan,"Kami berharap sektor manufaktur akan mengikuti perintah pemerintah, karena kami telah memberikan syarat bahwa hanya 60 persen yang bisa bekerja."
"Tapi saya telah membaca posting media sosial dan menemukan majikan yang memaksa karyawan mereka melebihi kapasitas 60 persen," tambahnya.
Ismail Sabri mengatakan, karyawan dapat melaporkan pelanggaran tersebut ke kementerian sumber daya manusia dan polisi.
Pasalnya pusat perbelanjaan harus ditutup, kecuali supermarket dan tempat yang menjual makanan dan minuman dan kebutuhan dasar, tambah menteri.
Hanya dua orang dari setiap rumah tangga yang diizinkan keluar untuk membeli kebutuhan pokok atau untuk layanan medis, dengan pergerakan terbatas pada radius 10 km.
"Manufaktur dan sektor jasa terkait manufaktur yang diizinkan untuk beroperasi adalah untuk memastikan gangguan minimal pada rantai pasokan suku cadang penting, komponen dan produk jadi," kata Kementerian Perdagangan dan Industri Internasional.
"Ini penting untuk mendukung kelanjutan operasi infrastruktur kritis dan garis depan seperti keamanan, sistem perawatan kesehatan, informasi dan komunikasi serta memastikan pasokan kebutuhan dasar yang memadai bagi rakyat," kata dia.
Perdana Menteri mengumumkan pada hari Jumat bahwa Malaysia akan menjalani "lockdown total" dari 1 Juni hingga 14 Juni.
Sebelumnya jumlah Covid-19 Malaysia terus melonjak, dengan rekor 9.020 kasus baru dan 98 kematian pada hari Sabtu. Pada Minggu, ada 6.999 kasus baru. Sekarang ada lebih dari 560.000 kasus di seluruh negeri.
Putrajaya telah meyakinkan orang-orang bahwa akan ada persediaan makanan yang cukup untuk bertahan selama fase 1 dari penutupan total. Namun, ada laporan antrean orang berbondong-bondong membeli kebutuhan dan barang untuk mengantisipasi hari Selasa.
- Kacaukan AS, Facebook Tutup Puluhan Akun
- India Bersiap Hadapi Gelombang Ketiga Pandemi
- Komisi Eropa Menarik Pasal Pengaturan Karena Tidak Tercapai Kesepakatan Pada AIAS Paris 2025