Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menyambut kedatangan
Menter Luar Negeri Papua Nugini, Rimbink Pato di Ruang Pancasila,
Kementerian Luar Negeri RI (Kemenlu), Kamis (19/7). Pertemuan tersebut
berlangsung hangat dan menghasilkan beberapa komitmen kerjasama ke
depan.
- Kepala Dinas Pariwisata Salatiga Menghilang dari Sidang Paripurna
- Audiensi ADKASI Dan ADPSI Kepada Dirjen OTDA Kemendagri Demi Perkuat Sinergi Otonomi Daerah
- Dorong Basis Data Akurat, BPS Gelar Pembinaan Program Desa Cantik di Desa Banteng
Baca Juga
Dalam sambutannya setelah melakukan diskusi tertutup, Menlu Retno mengungkapkan jika Menlu Pato merupakan Menlu yang paling sering berkomunikasi dengannya.
"Komunikasi intensif merupakan hal normal bagi dua negara yang bertetangga dekat dan punya kepentingan besar satu sama lain, dan punya komprehensif partnership sejak 2013," ungkapnya dikutip dari Kantor Berita Politik
Retno menuturkan, dua negara ini memiliki kepentingan besar, dengan saling menghormati dan berkomitmen dimasing-masing wilayah negara, terutama hal yang dapat saling menguntungkan.
"Indonesia sangat mengapresiasi konsistensi dari Papua Nugini dan kami juga sangat menghormati integritas dari Papua Nugini, dan kami berkomitemen dalam mendukung dan memperkuat pasifik melalu economic cooperation" tuturnya.
Sementara itu Menlu Pato mengungkapkan bahwa Menlu Retno merupakan teman baik, dan berterima kasih atas undangan yang ia terima untuk datang ke Indonesia.
"Kami punya diskusi bagus, diskusi itu terkait beberapa isu, kami telah melihat pengembangan dan kerja sama perbatasan antara kedua negara dan kami akan mengintensifkan efek dan mendiskusikan masalah pengembangan perbatasan," ungkap Pato dalam pidatonya.
Selain itu pihaknya juga membahas proyek besar di
mana negaranya, Indonesia, China, dan Australia akan bekerja sama untuk
membawa perkembangan dan manfaatnya dalam APEC 2018 yang akan
diselenggarakan pada 18 November 2018.
- Irina Shayk, Pamer Perut Buncit, Hamil Lagi?
- Listrik Padam, Sejumlah Wilayah Lombok Masih Dirundung Kegelapan
- Megawati Dinilai Lebih Dewasa Dan Demokratis