Sebanyak 114 warga binaan pemasyarakatan (WBP) di Lapas Kelas IIB Batang mengikuti upacara bendera di aula lapas.
- Dituduh Provokasi, Panitia Somasi Penyelenggara SEC
- Polisi Paparkan Hasil Outopsi Korban Pembunuhan Perempuan di Grobogan
- Guru Korban Pembacokan Murid Menerima Maaf di Persidangan
Baca Juga
Di antara mereka, ada dua narapidana teroris, yaitu Nanang Masruri dan Muhamad Thoha, yang bertindak sebagai pemimpin upacara dan pembaca pembukaan UUD 1945.
Menurut Kepala Lapas Batang, Jose Quelo, upacara bendera WBP adalah salah satu bentuk pembinaan kepribadian yang diwajibkan oleh Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan dan Permenkumham Nomor 7 Tahun 2022.
“Tujuan upacara bendera WBP adalah untuk menumbuhkan nasionalisme, patriotisme, dan disiplin di kalangan WBP, termasuk narapidana teroris. Kami juga berkeinginan untuk memberi kesempatan kepada mereka untuk ikut serta dalam kegiatan yang positif dan bermakna,” katanya, Rabu (3/1).
Quelo menjelaskan bahwa Nanang Masruri dan Muhamad Thoha dipercaya sebagai pemimpin upacara dan pembaca pembukaan UUD 1945. Sebab keduanya telah menunjukkan kemajuan yang baik dalam proses pembinaan.
Ia mengharapkan bahwa upacara bendera WBP dapat menjadi dorongan bagi mereka untuk berubah menjadi lebih baik.
“Kami tidak memandang WBP dari segi tindak pidananya. Kami memberi perlakuan yang adil kepada semua WBP, sesuai dengan hak dan kewajiban mereka. Kami juga mengontrol dan mengamankan mereka dengan ketat, agar tidak ada hal-hal yang merugikan,” ucapnya.
Dalam upacara itu, Quelo juga menyampaikan pesan tentang pentingnya menjaga keamanan, ketertiban, dan kebersihan lingkungan untuk kesehatan bersama dan pribadi setiap WBP.
Ia mengapresiasi pelaksanaan upacara bendera WBP yang berlangsung dengan aman, tertib, dan lancar.
Kegiatan upacara bendera WBP akan dilaporkan kepada Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Jawa Tengah melalui Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Jawa Tengah. Ia berharap bahwa kegiatan itu dapat menjadi teladan bagi lapas-lapas lain di Jawa Tengah.
“Kami bertekad untuk terus meningkatkan kualitas pembinaan WBP di Lapas Batang, sesuai dengan visi dan misi Kemenkumham. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan bekerja sama dengan kami dalam melaksanakan tugas kami,” tutup Quelo.
- BNNP Jawa Tengah Bersama Kepolisian Dan Bea Cukai, Di 2024 Berhasil Tangani Beberapa Kasus Besar Narkoba
- Rutan Salatiga Over Kapasitas, Satu Kamar Diisi 7 Orang
- Polda Jawa Tengah: Kami Tidak Akan Menutup-nutupi Proses Hukum
