Pelaku penembakan massal yang menewaskan 8 pekerja di fasilitas FedEx Ground dekat bandara utama Indianapolis pada Kamis (15/4) malam, telah diidentifikasi sebagai Brandon Hole, 19 tahun.
- Ini Arti Lain Asian Games 2018 Bagi Korea Utara
- Komisi Eropa Menarik Pasal Pengaturan Karena Tidak Tercapai Kesepakatan Pada AIAS Paris 2025
- AS Tunda Evakuasi Karena Temukan Kasus Campak pada Pengungsi Afghanistan
Baca Juga
Pelaku penembakan massal yang menewaskan 8 pekerja di fasilitas FedEx Ground dekat bandara utama Indianapolis pada Kamis (15/4) malam, telah diidentifikasi sebagai Brandon Hole, 19 tahun.
Hole pernah bekerja di fasilitas itu dan berhenti pada tahun 2020. Wakil Kepala polisi, Craig McCartt, pada Jumat (16/4) mengatakan, Hole ditemukan tewas karena luka tembak yang tampaknya dilakukan sendiri, sesaat setelah ia menembak 8 orang pekerja.
FBI mengatakan tersangka pernah ditempatkan di bawah penahanan kesehatan mental sementara oleh polisi Indianapolis pada Maret 2020 setelah ibunya menghubungi penegak hukum untuk melaporkan dia mungkin mencoba melakukan 'bunuh diri oleh polisi'.
"Tidak ada indikasi tersangka terlibat paham Ekstremisme Kekerasan yang Dimotivasi Rasial (RMVE) Senapan itu tidak dikembalikan kepada tersangka," laporan FBI pada 2020.
Namun, polisi belum mengetahui motif pelaku pada penembakan Kamis malam. Polisi juga belum mengetahui apa yang membuat Hole mendatangi lokasi itu.
Dilansir Kantor Berita Politik RMOL, insiden tersebut menandai maraknya kasus penembakan di Amerika Serikat dalam satu bulan ini.
Menurut laporan CNN dan data dari Gun Violence Archive (GVA) setidaknya telah terjadi 45 peristiwa penembakan sejak penembakan spa di kawasan Atlanta pada 16 Maret. [sth]
- Kebakaran Hutan Yunani Tewaskan 50 Orang
- Putera Mahkota Arab Saudi Mohammad Bin Salman Segera Kunjungi Thailand
- Militer Afghanistan Rebut Kembali Tiga Distrik yang Dikuasai Taliban