Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang melakukan berbagai upaya untuk mencegah masuknya wabah antraks pada ternak di Kota Semarang.
- Resmikan Ruang Rawat Inap Baru, Bupati Blora Ajak Insan RSUD dr. R. Soetijono Beri Pelayanan Terbaik
- Untuk Mobilitas Puskesmas, Dinkes Grobogan Dapatkan 51 Unit Motor dari Dana Alokasi Khusus
- 12 Orang Meninggal dari 332 Kasus di 2023, Dinkes Grobogan 'Pede' Sukses Tekan DBD Via CRP
Baca Juga
Wali Kota Semarang, Hevearita G. Rahayu mengatakan saat ini ia meminta Dinas Pertanian (Dispertan) untuk menyortir hewan ternak agar tidak ada hewan ternak yang terpapar wabah tersebut.
“Sejauh ini memang belum ada yang masuk di Semarang (wabah antraks) tapi saya minta Dispertan melakukan skrining dan penyortiran hewan yang sakit dan yang sehat,” kata Ita, sapaan akrabnya, Jumat (14/7).
Ita mengatakan Dispertan juga selalu rutin melakukan skrining terhadap daging hewan ternak, sehingga tidak hanya hewan ternak yang masih hidup saja.
Jika memang dibutuhkan vaksin, lanjut Ita, maka bisa diambil dari dana bantuan tidak terduga (BTT) untuk pembelian vaksin karena memang pada tahun ini belum ada anggaran untuk pembelian vaksin antraks.
“Jika Dispertan harus melakukan vaksin tapi tidak ada anggaran maka bisa diambilkan dari BTT untuk membeli vaksin,” jelasnya.
- Sambut HUT ke-55, BPJS Kesehatan Cabang Semarang Gelar Aksi Donor Darah
- Peringati HUT, BPJS Kesehatan Cabang Semarang Optimalisasi Antrian Online via Mobile JKN
- Percepat Booster, Polres Pemalang Vaksinasi Warga di Pusat Perbelanjaan Saat Malam Hari