Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang melakukan berbagai upaya untuk mencegah masuknya wabah antraks pada ternak di Kota Semarang.
- Tetap Waspada! 74 Persen Penderita Covid Miliki Gejala Sedang Hingga Berat
- Usai Santap Nasi Kotak Hajatan, Puluhan Warga Gentan Alami Keracunan
- Anggap Cuci Darah Layaknya ke Salon, Kehadiran BPJS Kesehatan Bagaikan Malaikat Penolong
Baca Juga
Wali Kota Semarang, Hevearita G. Rahayu mengatakan saat ini ia meminta Dinas Pertanian (Dispertan) untuk menyortir hewan ternak agar tidak ada hewan ternak yang terpapar wabah tersebut.
“Sejauh ini memang belum ada yang masuk di Semarang (wabah antraks) tapi saya minta Dispertan melakukan skrining dan penyortiran hewan yang sakit dan yang sehat,” kata Ita, sapaan akrabnya, Jumat (14/7).
Ita mengatakan Dispertan juga selalu rutin melakukan skrining terhadap daging hewan ternak, sehingga tidak hanya hewan ternak yang masih hidup saja.
Jika memang dibutuhkan vaksin, lanjut Ita, maka bisa diambil dari dana bantuan tidak terduga (BTT) untuk pembelian vaksin karena memang pada tahun ini belum ada anggaran untuk pembelian vaksin antraks.
“Jika Dispertan harus melakukan vaksin tapi tidak ada anggaran maka bisa diambilkan dari BTT untuk membeli vaksin,” jelasnya.
- Baznas Rembang Bagikan Ribuan Kaleng Daging Olahan
- Stunting Jadi Masalah Strategis Karena Terkait Eksistensi Masa Depan Bangsa
- Peserta JKN-KIS di Kota Semarang dan Demak Bisa Cek Gula Darah Gratis