Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto digadang-gadang menjadi lawan terkuat bagi petahana Joko Widodo pada Pilpres 2019.
- Wali Kota Semarang-Forkopimda Sepakati Pemilu Damai
- TKN Prabowo-Gibran Dukung Presiden Boleh Berkampanye
- Setyo Sukarno Guru Panutan Warga Wonogiri, Jabat Bupati
Baca Juga
Meski demikian, hingga saat ini, Prabowo belum mendeklarasikan diri, sementara dukungan dari para kader dan simpatisan sudah terus disuarakan.
Pengamat politik Ray Rangkuti menilai saat ini Prabowo tengah dalam situasi kebimbangan dan kebingungan.
"Lagi dalam kebingungan, kebimbangan, antara bergerak menjadi calon presiden atau realistis. Kelihatan suaranya enggak lebih dari 25 persen. Bimbang, itu sudah mentok di angka 25 persen," kata Ray saat dihubungi redaksi Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (27/3).
Sementara selain Prabowo, tidak ada kader Gerindra yang mampu mengganti posisinya, mengingat elektabilitasnya paling tinggi.
"Yang lain juga enggak naik suaranya, tidak ada, itu persoalannya. Yang lain itu naik suaranya karena limpahan dari suara Prabowo saja," ujar Ray.
Dengan posisi Prabowo saat ini, ada kemungkinan Gerindra "mengekor" kepada partai-partai lain yang belum mendeklarasikan Capres.
"Bisa jadi poros ketiga atau tetap dua poros. Prabowo tetap tidak mencalonkan, mungkin dapat mendorong orang lain, Prabowo realistis aja," tutup Ray.
- PSI Kota Semarang Targetkan Enam Kursi di DPRD Kota Semarang
- Senam 'Gemoy' Prabowo-Gibran Dihentikan Bawaslu: Izin Dadakan Tak Ditoleransi
- KPU Terima Berkas Calon Independen Dalam Pilkada Sukoharjo 2024