Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto digadang-gadang menjadi lawan terkuat bagi petahana Joko Widodo pada Pilpres 2019.
- Caleg DPR RI, Harsono Boyong Ribuan Relawan Hadiri Puncak Hari Lahir PSI ke 9
- Dukung Gibran Maju Pilgub, Bupati Karanganyar : Energi dan Talentanya Luar Biasa
- Nasdem Kantongi 5 Nama Bakal Cawapres Pendamping Anies
Baca Juga
Meski demikian, hingga saat ini, Prabowo belum mendeklarasikan diri, sementara dukungan dari para kader dan simpatisan sudah terus disuarakan.
Pengamat politik Ray Rangkuti menilai saat ini Prabowo tengah dalam situasi kebimbangan dan kebingungan.
"Lagi dalam kebingungan, kebimbangan, antara bergerak menjadi calon presiden atau realistis. Kelihatan suaranya enggak lebih dari 25 persen. Bimbang, itu sudah mentok di angka 25 persen," kata Ray saat dihubungi redaksi Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (27/3).
Sementara selain Prabowo, tidak ada kader Gerindra yang mampu mengganti posisinya, mengingat elektabilitasnya paling tinggi.
"Yang lain juga enggak naik suaranya, tidak ada, itu persoalannya. Yang lain itu naik suaranya karena limpahan dari suara Prabowo saja," ujar Ray.
Dengan posisi Prabowo saat ini, ada kemungkinan Gerindra "mengekor" kepada partai-partai lain yang belum mendeklarasikan Capres.
"Bisa jadi poros ketiga atau tetap dua poros. Prabowo tetap tidak mencalonkan, mungkin dapat mendorong orang lain, Prabowo realistis aja," tutup Ray.
- Perindo Buka Komunikasi dengan Ganjar Pranowo
- Ingat Omongan Gus Dur, Ratusan Simpatisan PKB Beralih Dukungan ke Prabowo-Gibran
- Di Hadapan Prabowo, Anies Kasih Kode Tidak Nypres?