Sebanyak 200 petani dan pegiat Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) kopi mengikuti pelatihan pengolahan kopi fermentasi, Selasa (29/11), bertempat di Grand Ballroom Braling Hotel Purbalingga.
- Nelayan Sering Menangkap Ikan Di Zona Terlarang, Perum Jasa Tirta Menebarkan Bibit Ikan Di Waduk Gajahmungkur
- Titiek Soeharto Nara Sumber Diskusi Kelompencapir Di Pendopo Kabupaten Rembang
- Pemkot Semarang Tanam 6.100 Pohon Sukun
Baca Juga
Acara yang diselenggarakan atas kerjasama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dengan DPR RI Komisi VII tersebut bertujuan untuk mendiseminasikan informasi teknologi dalam pengolahan kopi dengan teknik roasting kepada para petani kopi lokal di wilayah Kabupaten Purbalingga.
Hal tersebut disampaikan oleh salah satu panitia pelatihan dari BRIN, Arya Pradana. Ia menyampaikan bahwa melalui pelatihan tersebut, diharapkan Purbalingga mampu terus menghasilkan kopi asli Purbalingga dengan kualitas yang terbaik.
Sementara itu, Bupati Purbalingga diwakili oleh Asisten ekonomi dan pembangunan setda Purbalingga, Agus Winarno menyampaikan Purbalingga punya banyak jenis kopi khasnya sendiri dan hal tersebut memerlukan branding yang kuat.
“Bukan semata-mata berbeda nama kopinya, tetapi harus ada kekhasan tersendiri. Jadi ketika orang mendengar kopi asli Purbalingga, mereka bisa langsung tahu bahkan mengerti rasanya seperti apa, dan sensasi kopinya bagaimana,” ujar Agus.
Kemudian untuk kopi yang diekspor, lanjutnya, paling tidak kita harus selalu jaga kualitas, kuantitas, dan kontinuitas.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Purbalingga, Johan Arifin menyampaikan, kini cara orang menikmati kopi sudah berbeda. Maka hal ini menjadi sebuah peluang tersendiri, khususnya untuk produk olahan kopi.
“Saya kira kita punya sejarah perkopian yang bagus kalau menurut teman-teman penikmat kopi. Saya yakin semangat kita semua untuk menggeliatkan kopi di Purbalingga bisa kita wujudkan,” ujar Johan.
Kepala BRIN Kebumen, Purwantoro, dalam sambutannya mengatakan Purbalingga menjadi salah satu daerah sentral penghasil kopi di Jawa Tengah, selain nanas dan industri knalpot.
Maka, BRIN sebagai lembaga riset yang menghasilkan riset dasar hingga riset terapan berupaya turut membantu perkembangan para UMKM dan petani kopi.
“Kopi yang menjadi produk unggulan di beberapa daerah, khususnya Purbalingga diharapkan bisa menjadi komoditas utama. Sehingga dalam jangka panjang, kopi diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan petani kopi dan para UMKM yang berkaitan dengan pengolahan kopi,” tutup Purwantoro mengakhiri sambutannya.
- Polresta Surakarta Pastikan Perayaan Paskah, Aman
- Semarang Bakal Punya Sprayer Pendingin di Traffic Light
- Kapolres Salatiga Dicurhati Komunitas Difabel Salatiga