Ledakan rusunawa Wonocolo, lantai 5 blok B3, Sidoarjo, Jawa Timur merupakan aksi dari pelaku teror.
- Bea Cukai Semarang Sebut Modus Pemain Cukai Ilegal Memodif Angkutan
- Gelar Apel Pasukan Operasi Ketupat Candi 2025, Polres Purworejo Musnahkan Ribuan Botol Miras
- Satpol P3KP Kota Pekalongan Bakal Patroli 24 Jam
Baca Juga
Kapolda Jatim, Irjen Pol Machfud Arifin menyatakan tiga korban ledakan merupakan pelaku teror.
Diduga pelaku ingin melakukan aksi teror sama seperti yang terjadi di Surabaya, namun bom yang sudah dirakit meledak di kediaman palaku.
"Mereka itu pelaku, bukan korban. Mereka akan melakukan aksi seperti di Surabaya," ujarnya di lokasi kejadian, Senin dini hari (14/5) seperti dikutip Kantor Berita Politik
Machfud memastikan tidak ada korban dari ledakan Rusunawa Wonocolo selain keluarga Anton.
Adapun tiga pelaku teror yang tewas di lokasi yakni Anton selaku kepala keluarga, Puspita Sari (47) selaku istri dan anak perempuan Anton berinisial LAR (17). Sementara tiga anak Anton AR (15) dan dua anak perempuan Anton FP(11) dan G (11) lolos dari kejadian dilarikan ke RS Siti Khodijah, Sidoarjo. AR membawa kedua adiknya yang mengalami luka ke Rumah Sakit.
Saat melakukan penyisiran lokasi ledakan polisi menemukan Anton yang masih memegang pemicu bom. Tanpa ragu, polisi melakukan tindakan tegas dengan menembak Anton agar tidak menambah korban.
"Terpaksa dilumpuhkan karena dinilai membahayakan," kata Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Fran Barung Mangera kepada wartawan yang juga berada di lokasi.
Ledakan bom terjadi di Rusunawa Wonocolo, Minggu malam, 13 Mei. Sumber ledakan berasal dari satu unit di Blok B lantai lima yang belakangan diketahui milik warga bernama Anton. Pengelola Rusunawa Wonocolo, Lidya Susanti menyebut keluarga Anton menempati rusunawa Wonocolo sejak 2015.
- Tim Gabungan Bongkar Keberadaan Pabrik Narkoba Terbesar Di Jabar
- Nusakambangan Adalah Agen Revitalisasi Pemasyarakatan
- Penghujung Tahun 2021, Kakanwil Kemenkumham Jateng Borong Penghargaan