Nusakambangan Adalah Agen Revitalisasi Pemasyarakatan

Sebanyak 6 orang Kepala Unit Pelaksana Teknis (Ka.UPT) di Nusakambangan yang pindah dan keluar dari Nusakambangan adalah agen yang bertugas menyampaikan revitalisasi pemasyarakatan di Nusakambangan.


"Rekan-rekan yang keluar akan berbangga hati menyampaikan tentang revitalisasi pemasyarakatan, jadi anda semua yang keluar dari sini itu menjadi agen untuk menyampaikan revitalisasi pemasyarakatan," kata Kepala Kantor Kemenkumham (Kakanwil) Jateng Yuspahruddin ditengah serah terima jabatan (Sertijab) pimpinan, di Wisma Sari Nusakambangan, Cilacap, Kamis (23/12). 

Turut  hadir menyaksikan jalannya Sertijab Kadiv Pemasyarakatan Supriyanto, Kalapas Kelas I Batu Jalu Yuswa Panjang, Kabag Program dan Humas, serta Kepala UPT Se-Nusakambangan dan Cilacap.

Kakanwil yang memimpin langsung jalannya Sertijab, juga menyampaikan bahwa jajaran Kemenkumham Jateng keluar dari 'Pulau Penjara' ini akan merasakan kerinduan karena kebersamaan dan kehangatan yang terjalin.

"Saya yakin nanti rekan-rekan semua akan sedih mengingat sepanjang perjalanannya berada di Nusakambangan, pasti rekan-rekan akan mengingat bagaimana susah senangnya disini," tandasnya.

Ia berharap, semua pihak dia Nusakambangan ini selalu menjaga kebersamaan serta untuk tidak memberikan masalah.
"Baik bagi Kementerian, bagi DitjenPAS, dan bagi Kantor Wilayah," tuturnya.

Sementara,  enam Ka.UPT yang berganti adalah Kalapas Kelas IIA Permisan yang saat ini dipimpin oleh Mardi Santoso, Kalapas Narkotika Kelas IIA dipimpin oleh Raden Mas Kristyo Nugroho, Kalapas Kelas IIA Kembang Kuning dipimpin Agus Wahono.

Kemudian Kalapas Kelas IIA Besi yaitu Sulardi, Kalapas Terbuka Kelas IIB Marsito, dan Kabapas Kelas II Nusakambangan Johan Ary Sadewa.

Kepada mereka, Kakanwil memerintahkan untuk segera lakukan mitigasi risiko yang mungkin terjadi, serta membuat perencanaan untuk menanggulanginya.

Apa yang harus dilakukan, pertama baca aturan yaitu Permenkumham nomor 33 yang dilanjutkan dengan Keputusan Dirjen nomor 502.

"Kepada rekan-rekan yang baru datang, orang tahu di Nusakambangan ini tempat sulit, saya minta untuk segera memitigasi risiko-risiko dan membuat perencanaan," tandasnya.