Purbalingga Targetkan Investasi Masuk Tahun 2022 Sebesar Rp830 Miliar

Triwulan terakhir tahun 2022, Pemerintah Kabupaten Purbalingga optimistis capai target investasi dipatok pada angka Rp830 miliar.


Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Purbalingga, Ato Susanto, AP., M.Si saat ditemui di sela-sela acara Focus Group Discussion (FGD) Strategi Promosi Optimalisasi Promosi Penanaman Modal di Kabupaten Purbalingga, Senin (6/12) di Gedung Andrawina komplek Hotel Owabong.

Ato mengatakan, sampai dengan triwulan III, capaian investasi di Kabupaten Purbalingga telah menyentuh angka Rp725 M. Pihaknya yakin dan optimis target yang ditetapkan akan tercapai pada triwulan terakhir karena data sementara yang masuk belum mencakup semua sektor yang dihitung hingga akhir Desember 2022.

“Kami optimis hingga akhir Desember nanti target terpenuhi karena kami menunggu penghitungan di triwulan terakhir nanti,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Ato juga menegaskan bahwa agar nilai investasi di Kabupaten terus meningkat dari tahun ke tahun, diperlukan sinergitas antar sektor. Mulai dari internal Pemkab (antar OPD) dan eksternal yang diharapkan bisa menciptakan situasi atau iklim investasi yang kondusif di Kabupaten Purbalingga.

“Kami sangat mengharapkan sinergitas dari semua pihak sehingga nilai investasi di Kabupaten Purbalingga bisa terus meningkat yang bermuara pada kesejahteraan masyarakat Purbalingga,” ujarnya.

Analis Kebijakan Ahli Madya Koordinator Promosi Penanaman Modal DPMPTSP Provinsi Jawa Tengah, Khasanatu Rhodiyah dalam paparannya menyebutkan PMA (Penanam Modal Asing) yang ada di Kabupaten Purbalingga menduduki peringkat ke-24 di Provinsi Jawa Tengah.

Sedangkan untuk PMDN (Penanam Modal Dalam Negeri), Purbalingga berada di urutan ke-21 di Jawa Tengah.

“Untuk PMA didominasi dari produksi rambut palsu. Untuk PMDN bervariasi seperti perdagangan, industri, kayu dan lainnya,” ujarnya.

Diyah, begitu dia disapa meminta kepada yang hadir yang terdiri dari Hipmi (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) Purbalingga, Pelaku Wisata dan UMKM untuk memetakan potensi dan resiko investasi yang ada di Purbalingga.

Hal itu penting agar langkah yang diambil presisi dan tepat sasaran sehingga agar menimbulkan banyak dampak positif bagi ekonomi Purbalingga. “Silakan petakan potensi dan resikonya sehingga kami dalam menentukan kebijakan bisa tepat sasaran sesuai dengan kebutuhan,” ujarnya.

Ketua Organisasi Kaderisasi dan Kelembagaan Hipmi Purbalingga, Yana Fitria menyatakan, kesiapan untuk ikut berkontribusi dalam pengembangan investasi dan ekonomi Purbalingga.

“Kami siap untuk berkontribusi dalam mengembangkan ekonomi di Purbalingga,” pungkasnya.