Kubu PDI Perjuangan tak menganggap aksi tarik dukungan bekas relawan pendukung Joko Widodo sebagai ancaman.
- Diduga Melanggar Netralitas, Bawaslu Karanganyar Klarifiikasi Enam ASN
- Dikawal Khusus, 636.799 Surat Suara Pilgub Tiba di Gudang KPU Batang
- Pemuda Pancasila Karanganyar Siap Dukung Kader Potensial di Pilkada
Baca Juga
Politisi PDIP Eva K. Sundari malah mengatakan, dukungan untuk Jokowi hilang satu tumbuh seribu. Eva mengaku, dirinya sibuk diminta menjadi penasehat kelompok relawan pro Jokowi yang terus tumbuh.
Menanggapi kepercayaan diri PDIP ini, Kordinator Komunitas Relawan Sadar (Korsa), Amirullah Hidayat, menilai pernyataan Eva Sundari itu sebagai ekspresi rasa takut kehilangan basis dukungan.
"(Pernyataan itu) adalah suatu penyataan ketakutan rezim Jokowi terhadap kondisi saat ini. Para relawan keluar dari barisan Jokowi setelah mempertimbangkan dengan pikiran sehat melihat kondisi negera yang hancur dibuat Jokowi," ujar Amirullah Hidayat di sela menghadiri Bandung Informal Meeting di Hotel Savoy Homann, Minggu (18/3) seperti dikutip Kantor Berita Politik RMOL
Amirullah pernah bertugas di Kantor Staf Presiden (KSP) sebelum memutuskan meninggalkan Jokowi.
"Apalagi kita selaku relawan mengambil sikap keluar dari barisan Jokowi karena masih menggunakan nurani yang paling dalam. Menurut nurani kita, jika pemerintahan Jokowi ini terus dilanjutkan pasca 2019 maka negeri ini akan hancur dan tergadai pada pihak asing," sambungnya.
Amirullah menambahkan, pernyataan seperti yang disampaikan Eva Sundari adalah kamuflase PDIP untuk menutupi rasa takut.
"Saya tahu pasti, kini ada kondisi galau di tubuh rezim Jokowi setelah satu persatu relawan menarik diri. Masih banyak kelompok relawan yang mengikuti langkah kami," demikian Amirullah Hidayat.
- Logika Fahri Hamzah: Jika KPK Benar, Maka Jokowi Salah
- Dikawal Khusus, 636.799 Surat Suara Pilgub Tiba di Gudang KPU Batang
- Ketua KPU Kabupaten Magelang Pastikan Kuota Perempuan Anggota PPS Terpenuhi