Selandia Baru masih akan menutup perbatasan internasionalnya selama lima bulan ke depan, dan akan membukanya pada tahun depan.
- Viral Tentara Marinir AS Selamatkan Bayi di Tengah Kekacauan di Kabul
- Joe Biden Kini Dijuluki "Walk Away Joe" karena Sering Hindari Pertanyaan Wartawan
- AS Sumbangkan 25 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Lewat COVAX
Baca Juga
Menteri Tanggap Covid-19 Chris Hipkins mengatakan pelancong internasional yang telah divaksinasi penuh akan diizinkan untuk memasuki Selandia Baru mulai 30 April 2022. Meski begitu, para pelancong harus mengisolasi diri selama tujuh hari pada saat kedatangan, dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL.
Warga Selandia Baru yang divaksinasi dan pemegang visa tinggal di negara tetangga Australia dapat melakukan perjalanan ke Selandia Baru mulai 16 Januari, sementara warga Selandia Baru yang divaksinasi dan pemegang visa tinggal sebagian besar dari negara lain akan diizinkan masuk mulai 13 Februari.
Pendekatan bertahap untuk berhubungan kembali dengan dunia adalah pendekatan teraman untuk memastikan risiko dikelola dengan hati-hati. Ini mengurangi potensi dampak pada komunitas yang rentan," kata Hipkins dalam konferensi pers pada Rabu (24/11).
Dikutip dari Reuters, para pelancong tidak lagi diharuskan tinggal di fasilitas karantina negara, namun langkah-langkah lain, termasuk isolasi mandiri, tes pra-keberangkatan negatif, bukti vaksinasi penuh, dan tes Covid-19 pada saat kedatangan akan dilakukan.
Selandia Baru merupakan satu dari sedikit negara yang memberlakukan pembatasan diri secara ketat untuk menghentikan penyebaran Covid-19.
Kendati begitu, tekanan telah meningkat pada Perdana Menteri Jacinda Ardern untuk membuka kembali perbatasan internasional menjelang liburan Natal sehingga ekspatriat Selandia Baru dapat kembali ke rumah.
Selandia Baru telah mencatat lebih dari 10 ribu kasus Covid-19 sejak pandemi dimulai, dengan 40 kematian.
- Masa Berkabung Nasional Berlanjut Hingga Tujuh Hari Kepergian Ratu Elizabeth II
- Joe Biden Tuding Vladimir Putin Lakukan Genosida di Ukraina
- Thailand Pertimbangkan Keputusan Penguncian Kembali Cegah Omicron