Sempat Vakum, Warga di Batang Kembali Gelar Festival Lingkar Rupa Art

Kegiatan seni Kabupaten Batang khususnya desa Kemiri Barat, Kecamatan Subah, mulai bergeliat lagi. Para pemuda yang tergabung dalam komunitas Lingkar Rupa menggelar festival seni terbatas.


Para pecinta seni bisa menikmati 35 karya seni rupa dari seniman Batang serta Semarang, hingga pertunjukan teater. Festival itu bertajuk Lingkar Rupa Art Festival dan berlangsung hingga Sabtu (27/11).

"Ini adalah even tahunan, tapi tahun lalu kami tidak mengadakannya karena pandemi Covid-19. Untuk tema tahun ini adalah budaya kan sesorah, artinya budaya yang berbicara," kata penyelenggara festival, Bejo, Jumat (26/11).

Pada tahun ini pihaknya kembali menyelenggarakan festival dengan protokol kesehatan ketat. Contohnya, jumlah maksimal orang yang masuk ke area pameran hanya 10 dalam satu waktu.

Rumah pameran tempat festival digelar berada di BJO Art Gallery Desa Kemiri Barat. Tidak hanya seni rupa, terdapat juga kerajinan bonsai kelapa hingga kostum leak.

Festival seni rupa itu dibuka langsung oleh Wakil Bupati Batang Suyono. Ia mengapresiasi penyelenggaraan festival tersebut 

"Kami menghargai seni dan mempertahankan budaya. Di zaman yang modern ini harus tetap bertahan," ucap politisi PPP itu.

Ia berpesan bahwa Indonesia punya seni serta budaya yang khas. Hal itulah yang harus dipertahankan.

Suyono berujar tidak perlu meniru gaya luar negeri karena identitas budaya Indonesia sudah khas. Bahkan, ketika ada turis mancanegara datang ke Indonesia, yang mereka cari adalah budaya.

"Orang luar negeri kalau ke sini yang mereka cari pertama adalah budaya, bukan teknologi. Budaya yang di tempat mereka tidak ada," tuturnya.