Pemimpin Gereja Katolik Roma Paus Fransiskus geram dengan kekerasan terbaru yang terjadi antara Israel dan Palestina.
- Malaysia Longgarkan Pembatasan Covid-19
- Jurnalis Al Jazeefa Tewas Ditembak Pasukan Israel
- Pangeran Charles Positif Covid Untuk Kedua Kalinya
Baca Juga
Pemimpin Gereja Katolik Roma Paus Fransiskus geram dengan kekerasan terbaru yang terjadi antara Israel dan Palestina.
Dalam doa perdamaian yang dia sampaikan di Vatikan akhir pekan ini, dia menyebut bahwa kematian yang terjadi akibat serangan tersebut, khususnya kematian anak-anak, adalah tanda bahwa Israel tidak ingin membangun masa depan, tetapi ingin menghancurkannya.
"Pada hari-hari ini, bentrokan bersenjata yang kejam antara Jalur Gaza dan Israel telah mengambil alih, dan berisiko merosot menjadi spiral kematian dan kehancuran," kata Paus Fransiskus.
Dia menambahkan, banyak orang terluka dan banyak orang yang tidak berdosa telah meninggal, termasuk di antaranya adalah anak-anak.
"Saya bertanya pada diri sendiri, Ke mana kebencian dan balas dendam akan mengarah? Apakah kita benar-benar berpikir kita akan membangun perdamaian dengan menghancurkan yang lain?" sambungnya, seperti dikabarkan Channel News Asia.
Diketahui bahwa serangan udara Israel telah menghantam Kota Gaza sejak beberapa hari terakhir.
Dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Kementerian Kesehatan Gaza pada akhir pekan ini, 10 wanita dan delapan anak termasuk di antara 26 orang yang tewas dalam serangan udara tersebut. Sementara itu, lebih dari 50 orang lainnya terluka dalam serangan tersebut. [sth]
- Selamat ! Empat Pelajar Indonesia Sabet 8 Medali IESO Beijing 2024, Satu Siswa Ternyata dari SMAN 1 Kudus
- GREAT Institute: Perang Tarif Trump Momentum Membangun Tanpa Ciptakan Ketergantungan
- 327 WNI Ikut Jadi Jemaah Haji Tahun Ini