Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebaiknya fokus dengan menelusuri keterlibatan nama-nama yang pernah disebutkan dalam dakwaan kasus dugaan korupsi pengadaan KTP elektronik (KTP el).
- Polisi Selidiki Tewasnya Mahasiswa Udinus Yang Diduga Jadi Korban Gangster
- Penipuan Proyek Bodong Rp296 Juta, Diungkap Polres Tegal Kota.
- Polda Jateng : Kasus Mafia Tanah di Blora, Tahap Pemeriksaan Saksi
Baca Juga
Politisi PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu menduga bahwa penyebutan nama mantan Ketua Fraksi PDIP, Puan Maharani dan mantan Wakil Ketua DPR RI Pramono Anung yang menerima masing-masing tak kurang dari 500 ribu dolar AS hanyalah sebagai upaya Novanto untuk dijadikan sebagai justice collaborator (JC).
"Di BAP itu kan ada banyak namanya, menurut saya sih KPK fokus aja dulu disitu. Pengungkapan nama-namanya fokus saja dulu," kata Masinton di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (24/3) seperti dikutip Kantor Berita Politik
Hal itu menurutnya agar kasus tersebut tidak bias dan melebar kemana-mana. Ditegaskannya bahwa penyebutan nama-nama dalam persidangan merupakan hal yang sangat biasa.
Contoh paling konkret menurut dia adalah saat sidang salah satu terdakwa kasus yang sama, Miryam S Haryani yang dikatakan telah diintimidasi oleh beberapa politisi Senayan, termasuk dirinya.
"Drama penyebutan nama-nama inikan bukan hanya kali ini aja. Bulan Maret tahun lalu misalkan penyebutan nama-nama kami Anggota Komisi III yang dituduh menekan Miryam. Nyatanya sampai vonis Miryam kemarin tidak ada itu," demikian Anggota Komisi III DPR RI ini.
- Jenderal Andika Diharapkan Tuntaskan Kasus Penembakan Tiga Prajurit TNI
- Polisi Split Berkas Kasus Penganiayaan Bocah 14 Tahun di Getasan
- Pemuda Tewas dengan Luka Tusuk dan Sabetan