Bartholomeus (58) seorang guru SDN Bandarharjo 02 Semarang bernasib malang karena diduga menjadi salah satu korban investasi Dewa Aldo Serena.
- Usai Habisi Nyawa Korban, Pelaku Sewa PSK di Hotel Pakai Uang Korban
- Satres Narkoba Polres Sukoharjo Bekuk Residivis Kurir Narkoba
- Perampok Bersenpi Gasak Rumah Mewah Milik Juragan Pakan Ternak di Batang
Baca Juga
Selain menjadi korban investasi, dia dihajar hingga babak belur oleh orang diduga sebagai orang terdekat Dewa Aldo Serena usai menanyakan kejelasan uang ratusan juta rupiah telah diinvestasikannya tersebut.
Akibat kejadian itu pria akrab disapa Barto tersebut, mengalami luka memar di bagian wajah, kepala, dan dada setelah terjadi pengeroyokan.
Pria asal Flores ini mengaku mengikuti investasi Dewa Aldo Serena sejak April 2022. Saat itu dia menginvestasikan uang sebesar Rp100 juta dengan iming-iming mendapat bunga Rp 25 juta setiap bulan.
"Uang itu dari tabungan asuransi. Saya bulan Mei 2022 dapat bunga Rp25 juta. Saya didesak terus dengan salesnya untuk menambah nilai investasi agar dapat Rp45 juta setiap bulannya," jelas guru kelas 2 SD tersebut.
Barto menuturkan uang hasil bunga investasi sebesar Rp25 juta belum sempat dinikmati. Dirinya menambahkan uang itu untuk investasi.
"Ternyata uang itu belum cukup. Saya diajak pinjam ke BPR dengan menggunakan jaminan sertifikat. Uang yang cair Rp110 juta tapi saya terima Rp94 juta karena harus dipotong BPR itu dan salesnya itu," tuturnya.
Uang itu belum cukup untuk menambah investasi di Dewa Aldo Serena. Akhirnya uang sertifikasi guru sebesar Rp25 juta juga digelontorkan untuk menambah nilai investasi.
"Total uang yang saya keluarkan sekitar Rp235 juta. Saya tunggu dapat Rp45 juta setiap bulan dari Juni hingga Oktober 2022 tetapi tidak kunjung cair," tuturnya.
Hingga akhirnya pada bulan Oktober 2022, Barto mendapat informasi bahwa Dewa Aldo mengembalikan beberapa persen uang milik membernya. Namun, Barto hingga saat ini belum mendapat uang tersebut.
"Saya dapat kabar uang sudah dikembalikan. Saya tanyakan katanya belum. Hingga akhirnya 16 April 2023 saya menanyakan uang saya ke sales di Banyumanik dan terjadi pengeroyokan," tuturnya.
Barto menuturkan saat itu dikeroyok dua orang karena menanyakan uangnya. Akibat kejadian itu dirinya harus menjalani perawatan di rumah sakit.
"Saya mengalami luka memar di bagian mata, kepala, dan dada. Gigi saya sampai goyang. Saya sudah melaporkan ke Polsek Banyumanik, dan telah melakukan visum," terangnya.
Ia berharap kasus penganiayaan dialami segera ditangani kepolisian. Tidak hanya uang yang telah diinvestasikan di Dewa Aldo Serena segera dikembalikan.
- Pengurus BUMDes Berjo Diperiksa Kejaksaan Karanganyar Terkait Dugaan Korupsi
- Hasil Pengungkapan Kasus Karaoke Sediakan Hiburan Striptease, Polda Jateng Tetapkan Satu Tersangka
- Judi Online Jadi Perhatian Polda Jawa Tengah Tahun 2024