Tembus 21 Korban, Wilayah Aksi Pelaku Sodomi Batang Meluas Hingga Kelurahan Tetangga

Jumlah korban sodomi oknum guru ngaji yang resmi melapor ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Batang menembus 21 anak. Kemungkinan, angka itu akan bertambah karena masih banyak yang belum melapor.


"Kemarin ada sembilan yang melapor .Untuk hari ini, penambahan korban ada 12 anak yang benar-benar dilakukan sodomi oleh saudara Muslihuddin (tersangka)," kata  Dimas Adi Pamungkas, pendamping korban dari LSM Trinusa di Polres Batang, Sabtu (7/1).

Ia menyebut pemeriksaan 12 korban beserta orangtua akan dilakukan pada Senin (9/1) mendatang. Pihaknya juga akan terus menelusuri jumlah korban yang ternyata tidak hanya di Kelurahan Proyonanggan Utara.

Dimas menyebut cakupan wilayah korban sodomi anak meluas dibanding temuan pertama. Perkiraannya, korban tersebar di tiga kelurahan yaitu Proyonanggan Tengah, Proyonanggan Utara dan Karangasem Selatan.

Dua dari 12 korban yang melapor berasal dari wilayah tetangganya yaitu Kelurahan Proyonanggan Tengah. Dua korban adalah tetangga saudara pelaku. Pelecehan dilakika  di rumah korban.

"Untuk orang tua baru mengetahuinya baru adanya muncul isu kabar itu, sehingga kemarin baru menanyakan anak-anaknya, ternyata betul itu menjadikan korban," tuturnya.

Ia yakin masih banyak yang belum melapor. Bahkan, disinyalir jumlah korban oknum guru ngaji serta rebana itu mebih dari 30 anak. Seluruhnya anak di bawah umur 15 tahun.

"Ini sapu bersih pak. Jadi sapu bersih itu ketika ada anak yang di jalan ya diajak komunikasi ya langsung diajak," jelasnya.

Untuk kondisi para korban, Dimas menyebut hingga detik ini masih dalam keadaan sehat. Untuk mengembalikan kondisi psikologi para korban, pihaknya akan berkoordinasi dengan dokter hingga psikolog di rumah sakit.

"Nanti kita akan melakukan kerjasama juga untuk membangun agar anak-anak itu psikisnya bisa pulih," jelasnya.