Keraton Agung Sejagat yang menghebohkan belakangan ini ternyata tidak hanya berdiri di Desa Pogung Jurutengah Kecamatan Bayan Purworejo saja. Namun hasil pemeriksaan di Polda Jateng diketahui Keraton Agung Sejagat juga berkembang di Klaten.
- Perguruan Silat Punya Tradisi, Pemerintah Punya Peraturan
- Polres Pemalang Bekuk Begal yang Putuskan Jari Korban
- Cegah Masuknya Kelompok Islamic ISIS-K, BNPT Perkuat Cyber Patrol
Baca Juga
Namun informasinya, jumlah pengikut Keraton Agung Sejagat di Klaten yang di pimpin Toto Santoso dan Fanni Aminadia tidak sebanyak dibandingkan di Purworejo yang jumlahnya mencapai ratusan. Di wilayah Klaten hanya sekitar 30 pengikut.
Mereka berasal dari berbagai wilayah di Klaten, seperti Wedi, Gantiwarno, Prambanan, Manisrenggo dan pengikut terbanyak berasal dari kawasan Prambanan.
Untuk mendalami kasusnya, tiga pengikut Keraton Agung Sejagat dimintai keterangan oleh Satreskrim Polres Klaten. Ada dua wanita dan seorang pria. Salah satunya adalah seorang wanita berinisial WU (38) asal Kebondalem Koral, Kecamatan Prambanan.
Kepada petugas, WU mengaku bergabung menjadi pengikut Keraton Agung Sejagat sejak 2016 lalu.
Dirinya mendapat jabatan sebagai Maha Menteri (sekelas pemimpin daerah). Jabatan itu diberikan setelah WU membayar sejumlah uang sebagai mahar kepada Raja dan Ratu dari Keraton Agung Sejagat.
"Mulai gabung di Keraton Agung Sejagat sejak 2016. Saya juga setor uang untuk mahar," papar WU, Kamis (16/1) sore.
Sementara itu Kapolres Klaten AKBP Wiyono Eko Prasetyo membenarkan ada pengikut Keraton Agung Sejagat di wilayahnya. Pihaknya sedang melakukan pendataan dan akan dilaporkan langsung ke Polda Jateng.
- Juliari Batubara Mohon Bebas dari Segala Dakwaan Suap Bansos
- Polrestabes Semarang Amankan Pelaku Curi Emas Modus Gendam
- Damai dengan Istri Korban, Tersangka Pengeroyokan Pencuri Rokok hingga Tewas di Pekalongan Dibebaskan