Menyikapi perihal dukungan PDIP Salatiga kepada tujuh Aparatur Sipil Negara (ASN) yang dicopot dari jabatannya, Wali Kota Salatiga Yuliyanto langsung mengambil langkah cepat.
- DPRD Gelar Rapat Paripurna Pidato Penyampaian Visi Misi Bupati Blora 2025-2030
- Sekda Salatiga Ingatkan Rekanan Batas Akhir Pengerjaan Proyek
- Roadshow Bus Anti Korupsi Di Wonosobo, KPK Kampanyekan Hajar Serangan Fajar Jelang Pilkada
Baca Juga
Menyikapi perihal dukungan PDIP Salatiga kepada tujuh Aparatur Sipil Negara (ASN) yang dicopot dari jabatannya, Wali Kota Salatiga Yuliyanto langsung mengambil langkah cepat.
Dikonfirmasi wartawan Senin (3/5), Yuliyanto mengaku telah berkoordinasi dengan inspektorat untuk memproses ASN yang mendapat dukungan dari partai politik dengan memecat mereka. Seperti diketahui, ASN jelas dilarang berpolitik praktis.
"Sangat (ASN dilarang berpolitik praktis) dan malah bisa saya pecat dari ASN. Ini lagi diproses (pemecatan), (saya) lagi sama inspektorat," tandas Yuliyanto kepada wartawan, Senin (3/5).
Wali Kota menilai, langkah ASN yang disanksi pencopotan telah melakukan pelanggaran bermain-main dengan lingkaran politik praktis.
Apalagi ASN yang mendapat dukungan Fraksi PDIP Salatiga dikatakannya tidak mempengaruhi keputusan mencopot jabatan ke delapan ASN tersebut.
"Pelanggaran itu. Minta dukungan tidak akan merubah keputusan. Ya benar (keputusan sudah final)," paparnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, tujuh ASN yang dicopot dari jabatannya yakni Adi Isnanto, Agung Hendratmiko, Yunus Juniadi, Dian Indriasari, Budi Suprihatin Lutfi dan Joko Prasetyo mendapat dukungan dari Fraksi PDIP Salatiga.
Sedangkan, seorang lagi Joko Widodo mentan pejabat di lingkungan RSUD Salatiga diketahui tidak ikut dalam 'gerbong' yang digandeng PDIP Salatiga.
- Tukar Kado Warnai Halalbihalal Pegawai ASN Dinkominfo Blora
- Pemkab Batang: Gelar Sensus Pajak Daerah 2024 dan Update Potensi PAD
- Gubernur Jateng Berharap Arus Balik Lancar