Warga Kudus Luka, Dua Rumah dan Satu Sekolah Rusak

Diduga Dilakukan Oknum Suporter Persijap
Kapolres Kudus AKBP Ronni Bonic saat menjenguk Irfan, korban kekerasan suporter Jepara. Foto lain, kerusuhan suporter di jalan lingkar Kudus. RMOLJateng
Kapolres Kudus AKBP Ronni Bonic saat menjenguk Irfan, korban kekerasan suporter Jepara. Foto lain, kerusuhan suporter di jalan lingkar Kudus. RMOLJateng

Sangat memprihatinkan. Irfan Putra Ardana, warga Desa Ngembal Kulon, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, menderita luka parah, di duga dianiaya oknum suporter Persija Jepara, di jalan lingkar Kudus, pada Minggu malam (1/12). 

Suporter Persijap saat itu sedang dalam perjalanan pulang ke Jepara dari mendukung timnya saat bertanding di Stadion Joyo Kusumo Pati melawan tuan rumah Persipa Pati, dalam pertandingan lanjutan kompetisi Liga 2.

PT Liga Indonesia Baru (LIB) tengah menindaklanjuti kasus dugaan kekerasan tersebut. Hal tersebut disampaikan oleh PT LIB lewat keterangan resmi melalui website ligaindonesiabaru.com

Dalam keteranganya, PT Liga Indonesia Baru (LIB) dengan tegas mengecam tindakan kekerasan yang dilakukan oleh oknum suporter Persijap Jepara usai pertandingan Persipa vs Persijap yang digelar di Stadion Joyokusumo, Pati, Minggu (1/12).

Tindakan anarkis tersebut tidak mencerminkan semangat sportivitas dan bertentangan dengan nilai-nilai fair play dalam sepak bola.

Sebagai operator kompetisi Pegadaian Liga 2 2024/25, LIB sangat menyayangkan terjadinya peristiwa ini. Tindakan kekerasan semacam ini tidak hanya merugikan nama baik klub dan kompetisi, tetapi juga merusak citra sepak bola Indonesia.

"Atas kejadian tersebut, LIB saat ini tengah menindaklanjuti dan berkoordinasi dengan pihak- pihak terkait, termasuk panitia pelaksana pertandingan dan pihak keamanan," tulis PT LIB dalam keterangan resminya.

Setelah itu, LIB akan melakukan evaluasi menyeluruh dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan regulasi yang berlaku.

Sementara itu, Ketua Suporter Macan Muria (SMM) Kudus Andi Mustofa mengutuk keras aksi penganiayaan suporter Persijap Jepara kepada warga Kudus yang salah sasaran. Dia melihat, warga terkena abu panas dan tak mengetahui permasalahan.

Andi Mustofa berharap aparat penegak hukum harus bertindak tegas dan mengusut tuntas kasus kekerasan tersebut. Selain itu, pihak penyelenggara kompetisi juga diharapkan memberikan sanksi tegas. Agar kejadian tersebut tak terulang kembali. 

"Kami mengutuk keras aksi kekerasan tersebut. Kami harapkan kasus ini bisa diusut tuntas," tandas Andi.

Sementara itu, SMM juga melakukan aksi sosial kepada korban. Mereka membuka donasi biaya pemulihan kepada korban yang sempat mengalami kritis.