Sebanyak 18 Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) di Kabupaten Batang meninggal. Angka itu berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Batang hingga Agustus 2022.
- Vaksinasi Dosis Pertama Kota Semarang Capai 94 Persen
- Kasus di Jateng 32.715 Ekor, Ganjar Gaspol Vaksin PMK
- Nata de Curcuma, Inovasi Mahasiswa Unsoed untuk Tingkatkan Imun Tubuh
Baca Juga
"Kalau jumlah temuan ODHA ada 70 kasus. Rinciannya 45 kasus HIV dan 25 kasus AIDS," kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Batang, Yuli Suryandaru, Kamis (22/9).
Untuk yang meninggal, salah satu faktor penyebabnya adalah mangkir minum obat. Padahal mangkirnya pengobatan menjadikan kondisi fisik akan berangsur-angsur menurun.
Akibatny, penderita juga mudah terkena penyakit lainnya dan susah sembuh. Sebab, daya tahan tubuh menurun atau melemah.
"Beberapa alasan ODHA mangkir yaitu jauhnya sarana faskes yang menyediakan obat, lalu pindah ke tempat lain hingga memang tidak ada niat berobat," jelasnya.
Yuli menjelaskan, konsumsi obar rutin bagi ODHA bisa meningkatkan kualitas hidup ODHA. Termasuk mengurangi penularan penyakit melalui cairan tubuh.
"Obat pun bisa didapatkan secara gratis di pusat kesehatan Perawatan Dukungan Pengobatan (PDP) yang bisa memberikan obat untuk HIV AIDS. Kinu seluruh RS dan Puskesmas sudah melayani," jelasnya.
Saat ini, pihaknya dibantu beberapa LSM Dan komunitas untuk screening HIV AIDS. Screening HIV AIDS sendiri biasanya dilakukan di sasaran kunci dan utama.
Sasarannya adalah Wanita Pekerja Seks (WPS), Lesbian Gay Biseksual dan Transgender, penderita Infeksi Menular Seksual, Penderita Hamil, TBC dan Warga Binaan Pemasyarakatan.
- Walikota Dorong Rumah Sakit Di Kota Semarang Miliki Ruang Khusus Penanganan Kanker
- Antisipasi Penyebaran HMPV, Pemkab Karanganyar Siapkan Ruang Isolasi di RSUD
- Pasca Banjir: Bersihkan Genangan Air Untuk Antisipasi DBD