Dewan Minta Pemkot Promosikan Pasar-pasar Tradisional di Semarang

Pasar Rejomulyo sepi pengunjung. RMOL Jateng
Pasar Rejomulyo sepi pengunjung. RMOL Jateng

Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang diminta tidak hanya fokus dalam menangani penataan Pasar Johar saja.


Kota ini memiliki banyak pasar tradisional yang perlu dipromosikan agar perekonomian tetap berjalan.

Salah satunya Pasar Rejomulyo, pasar yang menjadi sentra pasar ikan kering dan ikan asin ini terbilang sepi pengunjung.

"Minimal di Pasar Rejomulyo ini diberi tanda jika itu pasar. Masyarakat jarang ada yang tahu jalan disana ada pedagang, bisa juga dibuat program berbelanja disana," kata Anggota Komisi B DPRD Kota Semarang, Juan Rama Soemarmo, Kamis (20/1).

Juan menyebut, saat ini pedagang ikan basah justru menempati Pasar Kobong. Pasalnya, mereka seharusnya menempati lantai 1 Pasar Rejomulyo karena masih ada sengketa.

"Jangan menunggu sengketa selesai dulu, kasihan pedagang yang ada di atas. Mereka tidak laku karena tidak ada pengunjung yang masuk," ungkapnya.

Selain Pasar Rejomulyo, Juan juga mengamati Pasar Ngaliyan yang juga sepi pengunjung. 

Juan menyampaikan, pemkot telah mengalokiaskan anggaran perbaikan dan peningkatan pasar pada tahun 2020. Namun, sayangnya terkena refocusing anggaran karena adanya pandemi Covid-19.

"Kemarin saat RAPBD 2022 sudah disampaikan, DED (Detail Engineering Design) susah ada, harapannya ada penambahan anggaran untuk rehab Pasar Ngaliyan," imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan, Nur Kholis mengatakan, pedagang grosir maupun pedagang yang tidak tertampung di Pasar Johar akan diberi penawaran untuk bisa menempati Pasar Rejomulyo atau Pasar Kobong.

"Dari data yang ada,  6.300 pedagang Pasar Johar berdasarkan kepemilikan per los maupun kios. Data tersebut tidak mencatat untuk kepemilikan yang lebih dari satu los maupun kios," jelas Nur Kholis.

Nur Kholis mengaku akan berupaya untuk menyelesaikan penataan pedagang Pasar Johar. Selain itu pihaknya juga akan mengusulkan untuk pedagang grosir, buah dan sayuran akan ditempatkan di lokasi terpisah.

"Kalau pedagang grosir ditempatkan sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada di Pasar Johar, maka tidak akan mencukupi. Mereka juga butuh area untuk bongkar muat," pungkasnya.