Pemerintah Turkmenistan akan memadamkan "Gerbang Neraka", kawah gas alam di Darvaza dengan api yang terus menyala.
- Negara Hadir Bagi WNI di Mesir Selama Pandemi
- Laporan G7 Dalam Penyusunan Kebijakan Dan Peraturan Perundangan Di Bidang AI
- Xiaomi Salip Apple Di Pasar Smartphone Global
Baca Juga
Presiden Gurbanguly Berdymukhamedov pada Sabtu (8/1) mengatakan telah memerintahkan pejabat terkait untuk memadamkan api karena memicu kerusakan ekologi dan masalah ekonomi, dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL.
Ia juga menyebut kebakaran gas alam yang menjadi objek wisata Turkmenistan itu berdampak negatif, baik bagi lingkungan dan kesehatan orang-orang yang tinggal di sekitarnya.
"Kami kehilangan sumber daya alam yang berharga yang mana kami bisa mendapatkan keuntungan yang signifikan, dan menggunakannya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat," ujar Berdymukhamedov, seperti dikutip DW.
Gerbang Neraka terletak kira-kira 260 kilometer di utara ibu ota Turkmenistan, Ashgabat. Situs ini memiliki lebar 60 meter dan kedalaman 20 meter.
Lubang ini pertama kali terbentuk pada tahun 1971 ketika ahli geologi Uni Soviet menabrak gua gas alam di Gurun Karakum, menyebabkannya runtuh secara tidak sengaja.
Ahli geologi Soviet menyalakan api untuk mencegah penyebaran gas alam, secara keliru percaya bahwa api akan padam dalam waktu singkat.
Puluhan tahun kemudian, api Gerbang Neraka masih menyala. Pada 2018, presiden memerintahkannya berganti nama menjadi "Shining of Karakum".
Berdymukhamedov juga telah memerintahkan api dipadamkan pada 2010. Upaya sebelumnya untuk memadamkan "Gerbang Neraka" belum berhasil.
- Bangladesh Longgarkan Pembatasan Covid-19 Selama Sepekan Demi Sambut Iduladha
- Pergeseran Bulan Ditambah Akan Picu Banjir Lebih Parah Di Dunia
- Ratu Elizabeth Siapkan Tim Hukum untuk Pencemaran Nama Baik