Koalisi oposisi yang dipimpin Prabowo Subianto tidak
sepenuhnya menjalankan rekomendasi Ijtima Ulama GNPF yaitu soal
cawapres.
- KPU Batang Belum Terima Surat Suara DPRD Kabupaten
- Maksimalkan 177 Kordes, Tani Merdeka Karanganyar All Out Dukung Sudaryono di Pilgub Jateng
- Paslon Edi-Eko : Dapat Nomor 1,Bismilah Jadi Kenyataan
Baca Juga
Prabowo akhirnya berpasangan dengan Sandiaga Uno dan "meninggalkan" Salim Segaf Al-Jufri atau Abdul Somad.
Keputusan itu pun membuat Imam Besar FPI, Muhammad Rizieq Shihab menyerukan kembali agar ulama melakukan ijtima jilid II.
Politisi Partai Gerindra, Sudirman Said mengatakan, masalah tersebut akan segera direspon oleh Prabowo dengan melalakukan dialog.
"Jadi tidak perlu dibesar-besarkan," kata Sudirman usai diskusi perspektif Indonesia di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (11/8).
Pada prinsipnya, lanjut Sudirman, diusungnya Prabowo-Sandi sudah mendengarkan masukan dari semua pihak termasuk ulama.
"Tentu
saja (mendengarkan masukan ulama). Orang sesenior seperti HRS atau
siapapun itu pasti mempertimbangkan juga situasi lapangan," ujarnya.
- Masa Jabatan Habis 5 September, Ini Tiga Nama Pj Gubernur Pengganti Ganjar
- Koalisi Jokowi Dan Prabowo Belum Solid, PKS Buka Komunikasi Dengan PKB Dan Golkar
- Punya Mesin Politik Handal, Airlangga Pantas Dampingi Jokowi