Kades Sidomulyo Demak Bantah Lakukan Penganiayaan Terhadap Wanita

Kades Sidomulyo, Agus Puryoto/RMOLJateng
Kades Sidomulyo, Agus Puryoto/RMOLJateng

Kepala Desa Sidomulyo, Kecamatan Dempet, Kabupaten Demak, Agus Puyoto, membantah dirinya melakukan penganiayaan terhadap seorang wanita yang berprofesi sebagai pemandu karaoke.


Menurutnya, kejadian pada Selasa (31/8) dinihari tersebut, tidak seperti yang ada di berita yang santer beredar beberapa hari terakhir. 

Agus Puryoto yang akrab disapa Agus Ranger tersebut, mengungkapkan, kejadian bermula saat Wanita berinisial RB, mendatanginya di sebuah warung Desa Sidomulyo, dan mengajak bernyanyi di Hotel 21 di daerah Purwodadi.

Kepada Agus, RB meminta untuk meninggalkan mobilnya di rumah sopir Agus di Desa Sidomulyo dan semobil dengannya.

"Dia (RB) bersama temannya, nyamperi Saya di warung dan ngajak nyanyi di Purwodadi. Di dalam room, kita berlima, Saya, RB dan temannya, sopir saya, dan satu pemandu dari tempat karaoke. Belum ada satu jam, RB dan temannya saya lihat sudah tidak terkendali, mabuk. Saya mikir daripada rusuh di tempat karaoke, mending saya ajak pulang,” ungkap Agus, di Demak, Jumat (3/8) siang.

Dalam perjalanan, Teman RB meminta diturunkan di dekat Pasar Induk Purwodadi, lantaran dirinya mengaku tinggal di kos sekitar pasar tersebut.

Saat berhenti tersebut, RB tiba tiba turun dan berlari. 

"Saya khawatir kalau terjadi apa apa, makanya saya nyuruh sopir untuk mengejar. Sekitar 400 meter dari mobil, RB sudah tergeletak dan dikerumuni banyak orang. Kemudian dibawa kembali oleh sopir saya,” kata Agus.

Di dalam mobil, perjalanan menuju Demak tersebut, tambah Agus, RB yang dalam kondisi mabuk, terus mengamuk, berteriak teriak dan mencoba keluar dari mobil. 

"Untuk itu saya berusaha memeganginya. Tujuan saya menenangkan, tidak benar kalau saya melakukan penganiayaan di dalam mobil,” tambah Agus.

Sampai di rumah sopir, RB masuk ke dalam rumah dan terlihat tidur di sofa, setelah dibantu oleh istri sopir. .

"Saat memastikan RB sudah berada di atas sofa, saya pulang ke rumah,” kata Agus yang juga Ketua Paguyuban Kepala Desa Kabupaten Demak tersebut.

Keesokan harinya, Agus dikejutkan dengan berita yang menyeret dan menuduhnya telah melakukan penganiayaan dan perampasan. 

"Saya kaget waktu dikabari ada berita tersebut dan sudah viral. Saya cek ke sopir saya, ternyata setelah saya tinggal pulang, RB ngamuk di dalam rumah dan kemudian kabur,” pungkas Agus.