Kadin Jateng Didorong Berkontribusi Wujudkan Kedaulatan Pangan

Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Provinsi Jawa Tengah didorong berkontribusi dalam mewujudkan kedaulatan pangan.


Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah, Heri Pudyatmoko mengatakan, permasalahan pangan adalah strategis karena kebutuhan pangan adalah kebutuhan mendasar setiap makhluk hidup yang harus dipenuhi.

“Tidak ada negara yang berhasil yang dalam perekonomian tanpa menuntaskan permasalahan pangannya,” ungkapnya di sela-sela Focus Group Discussion (FGD) DPRD Jawa Tengah bersama Kadin Jateng dengan tema “Strategi Kadin Jateng bersama Stakeholder dalam Mewujudkan Kedaulatan Pangan di Jawa Tengah,” di Kota Semarang, belum lama ini.

Menurut dia, kedaulatan pangan memiliki tiga pilar pangan sebagai upaya berdaulat di bidang pangan. Meliputi ketersediaan, keterjangkauan fisik dan ekonomi, stabilitas terjangkau setiap saat dan tempat.

“Oleh karena itu, acuan kadin dan stakeholder untuk mendalami permasalahan pangan ini. Terus meningkatkan komunikasi dan penyamaan persepsi serta melahirkan inovasi mendukung target untuk bisa berdaulat di bidang pangan,” kata dia.

Dia melanjutkan, Kadin dan stakeholder terkait didorong sedini mungkin menyiapkan konsepsi dan langkah strategis menghadapi ancaman krisis pangan.

“Hal ini diharapkan bisa menciptakan kedaulatan pangan di Jateng,” terang dia.

Hadir sebagai salah satu pembicara, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah, Supriyanto menegaskan, pihaknya memantapkan produksi komoditas tanaman pangan, hortikuktura dan perkebunan sebagai wujud kontribusi kedaulatan pangan di Jawa Tengah.

“Diantaranya meningkatnya produksi tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan berkelanjutan. Moderninsasi pertanian sebagai sarana efisiensi usaha tani di bidang tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan,” kata dia.

Selain itu, lanjut dia, untuk menjaga ketersediaan stok pangan dilakukan upaya pencegahan, pengendalian dan pemantauan organisme pengganggu tanaman. Di samping hal-hal yang di luar kendali manusia seperti melakukan mitigasi akibat bencana alam, banjir dan kekeringan.