PT Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), atau Grand Batang City, bersiap menghadapi musim hujan yang sudah mulai. KITB melakukan sejumlah langkah proaktif untuk mengurangi resiko banjir dan genangan air di kawasan industri.
- Aplikasi Amongrasa Beri Kemudahan Masyarakat Mengakses Data Sesuai Kebutuhan
- Wali Kota Siap Menjamu Ratusan Perwakilan Forum Anak Nasional
- Festival 100 UMKM dari IKASMANSSA untuk Warga Salatiga
Baca Juga
Salah satunya adalah dengan mempercepat pembangunan Sistem Drainase Temporer, yang diperiksa langsung oleh Direktur Operasi & Teknik KITB, I Made Kartu, bersama tim manajemen KITB pada Sabtu (30/12).
Drainase Temporer ini dibuat untuk mencegah limpahan air hujan dari lahan yang sedang dipadatkan dan diratakan di beberapa area kawasan, khususnya yang berada dekat dengan jalan tol dan jalur kereta api.
Air hujan akan dialirkan ke sungai mata air di hulu, sehingga dapat menghindari genangan air dan mengamankan proses konstruksi.
Menurut Made, pembuatan Sistem Drainase yang efektif sangat penting dalam pekerjaan pematangan lahan.
“Ini bukan hanya untuk menjamin keamanan konstruksi, tetapi juga untuk menunjukkan komitmen KITB yang beroperasi dengan peduli lingkungan,” katanya.
Made juga optimis bahwa inisiatif KITB ini akan memberi dampak positif bagi kelancaran dan keberhasilan proses pematangan lahan.
“Kami (KITB-red) berkomitmen untuk menjalankan standar tertinggi dalam setiap aspek pembangunan, termasuk perlindungan dan keberlanjutan. Kami berharap ini dapat sesuai dengan apa yang telah direncanakan,” ucapnya.
Selain itu, KITB juga telah menyiapkan antisipasi untuk mencegah luapan air hujan ke jalur kereta api, yaitu dengan membangun drainase tambahan di sisi lahan yang bersebelahan dengan rel kereta api.
Proses pematangan lahan ini menandai dimulainya pengembangan lahan di Cluster 1 Fase 2 yang luasnya 400 Ha.
Proses ini didukung sepenuhnya oleh Kementerian PUPR Direktorat Jenderal Bina Marga melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) – Jawa Tengah (Jateng) - D.I. Yogyakarta (DIY), yang melibatkan perataan dan pemadatan tanah serta earthwork (gali timbun tanah) untuk memastikan lahan siap dibangun oleh investor.
Diperkirakan, proses pematangan lahan yang dimulai sejak akhir November 2023 ini akan selesai pada bulan Agustus 2024.
Sementara itu, KITB juga sedang bersiap untuk mengoperasikan Kawasan Industri yang berada pada Kawasan Cluster 1 Fase 1 dengan luas 450 Ha, yang telah terjual habis dalam waktu kurang dari 2 tahun dengan berisikan 13 tenant.
Sebagian dari 7 tenant yang saat ini sedang dalam tahap konstruksi rencananya akan mulai beroperasi di Q1-2024 & Q2-2024 mendatang. 
- Kado HUT ke-475 Kabupaten Jepara: Turunnya Angka Kemiskinan, Naiknya Angka Pertumbuhan Ekonomi
- PNM Naikkan Kelas Pelaku Usaha Tegal Melalui GEMA UMKM 2024
- Petani Tebu Di Rembang Merasakan Manisnya Gula
