Karena menggunakan e-mail gratisan, Inspektorat Kota Semarang mendapatkan cibiran dari warganet.
- Dinputaru Demak Gelar Pembinaan Kelembagaan Konstruksi
- Prabowo Lantik 961 Kepala Daerah Se-Indonesia, Pertama Kali Dalam Sejarah
- Polda Jateng Siap Amankan Tempat Ibadah dan Wisata
Baca Juga
"Pak Gub @GanjarPranowo hari gini masih ada instansi di Jateng yang pakai email gratisan ya ?" cuit akun @PakdeDori dengan menyertakan tangkapan layar website Inspektorat Kota Semarang.
Cuitan itu lantas ditanggapi akun Wali Kota Semarang @HendrarPrihadi dengan langsung memention akun @inspektoratsmg.
Sayangnya tak ada jawaban dari Inspektorat Kota Semarang melalui akun twitternya mengenai pertanyaan tersebut.
Hal itu tidak sejalan dengan semangat Pemkot Semarang yang mewujudkan ibu kota Jawa Tengah itu sebagai Kota Cerdas atau Smart City melalui penerapan Smart Government.
Pasalnya, Inspektorat Kota Semarang masih menggunakan fasilitas email gratis "gmail" sebagai alamat surat menyurat elektronik.
Selain itu, apa yang dilakukan inspektorat Kota Semarang tidak sejalan dengan surat edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi nomor 03 tahun 2013 tentang penggunaan alamat email resmi pemerintah pada instansi pemerintah.
Dalam website resminya, Inspektorat Kota Semarang masih mencantumkan email [email protected] sebagai alamat surat menyurat elektronik instansi.
Padahal menurut kemenkominfo email umum semacam Gmail dan Yahoo keamanannya belum tentu terjamin dan dapat berdampak pada peretasan.
Tak hanya itu jika ada keperluan pengadilan, hakim pun tak bisa menindak, karena tak ada kepastian hukum pada email tersebut.
Hal itu bertolak belakang dengan website Pemkot Semarang sendiri yang telah menggunakan alamat email resmi pemerintah, yaitu [email protected].
Menanggapi hal tersebut, pengamat komunikasi politik STIKOM Kota Semarang Gunawan Witjaksana mengatakan, kebijakan Wali Kota yang sejalan dengan kebijakan Pemerintah Pusat perlu serius diikuti.
"Pentingnya data akurat, terlebih dengan makin pesatnya perkembangan teknologi informasi beserta berbagai ikutannya, utamanya terkait penyalahgunaan simbol sesuai dengan sifat manusia perlu disikapi serius. Meski untuk itu harus ada biaya, tentu kita ingat pepatah, her Basuki mowo bea," ujar Gunawan.
Ketua STIKOM Kota Semarang ini juga menyatakan demi harmonisnya hubungan senyampang dengan tujuan yang akan dicapai, setiap bagian harus serius ambil bagian.
"Sehingga seluruh sistem berfungsi secara optimal dan akhirnya rakyatlah yang akan merasakannya," pungkas Gunawan.
- Pelantikan Anggota DPRD Kota Solo, Diawali Dengan Pertunjukan Tari Merak
- Ganjar Pranowo Sebut Pekerjaan Rumah di Kota Semarang Masih Banyak
- Akan Ada Car Free Night, Perempatan Penjara Hingga Rumdin Wali Kota Salatiga Ditutup