Peduli Kesehatan Atlet, KONI Kota Semarang Lakukan Tes Kesehatan

Plt Sekum KONI Kota Semarang Teguh Setyono mengawasi jalannya tes kesehatan/RMOLJateng
Plt Sekum KONI Kota Semarang Teguh Setyono mengawasi jalannya tes kesehatan/RMOLJateng

Sebagai bentuk kepedulian terhadap kesehatan atlet, KONI Kota Semarang melakukan cek kesehatan untuk 550 atlet yang masuk dalam Program Semarang Emas (PSE) 2021.


Ketua Umum KONI Kota Semarang, Arnaz Agung Andrarasmara, didampingi Plt. Sekretaris Umum Teguh Setyono mengatakan, tes kesehatan bagi para atlet merupakan bentuk perhatian KONI agar para atlet tetap dalam kondisi prima.

"Tes kesehatan bagi atlet-atlet PSE  berlangsung selama dua hari, Senin dan Selasa (25-26/10) di kompleks GOR Tri Lomba Juang," kata Teguh, Rabu (27/10/2021).

Lebih lanjut Teguh mengatakan, cek kesehatan Atlet PSE KONI Kota Semarang juga sebagai salah satu persiapan  menghadapi gelaran Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) 2022 mendatang. 

Beberapa waktu sebelumnya, KONI Kota Semarang juga ikut berkiprah mengirim atletnya untuk memperkuat tim PON Jateng ke Papua. Dari 94 atlet yang dikirim, Kota Semarang berhasil menyumbang 6 medali emas dari enam cabang olahraga.

Teguh Setyono menyebutkan, cabang olahraga yang mendulang medali emas yakni taekwondo, paralayang, menembak, angkat besi, panahan dan atletik.

“Taekwondo berhasil menyandingkan 1 emas, 2 perak dan 1 perunggu. Sedangkan paralayang mempersembahkan 1 emas, 2 perak dan 1 perunggu dan menembak masing-masing membawa 1 medali emas, perak dan perunggu,” kata Teguh.

Tentu prestasi ini, lanjut Teguh, sangat membanggakan. Apalagi mereka yang mendapatkan medali adalah atlet yang  tergabung dalam PSE.

"Kita punya modal berharga untuk mengarungi Pekan Olahrga Provinsi Jawa Tengah (Porprov Jateng) 2022. Atlet-atlet kita sudah siap, terbukti dengan raihan medali di PON XX ini,” tuturnya.

Tes kesehatan para atlet PSE meliputi pengambilan sempel darah SGPT, HB, kreatin, SGOP, kolesterol dan gula. Tes kesehatan sendiri untuk mengukur kondisi jantung, paru dan ginjal para atlet. 

Para atlet tampak semangat mengikuti tes, meski ada beberapa atlet yang harus minta waktu karena trauma melihat jarum suntik.