Maraknya kasus kekerasan seksual di tanah air semakin memprihatinkan. Aparat penegak hukum diminta tegas dalam menjalankan proses hukum terhadap sejumlah kasus tersebut berdasarkan aturan yang berlaku.
- Pelaksanaan Aktivitas Publik di Masa PPKM Butuh Dukungan dari Seluruh Elemen Bangsa
- Menko Airlangga Minta Percepat Penyerapan Anggaran Penanganan Covid-19
- BNPB Bantu Percepatan Pemulihan Ekonomi Di Pulau Dewata
Baca Juga
"Sangat memprihatinkan kondisi saat ini. Kasus-kasus dugaan kekerasan seksual semakin marak terjadi di setiap lapisan masyarakat, mulai dari masyarakat biasa hingga tokoh masyarakat," kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Rabu (2/2), menanggapi maraknya kasus dugaan kekerasan seksual yang proses hukumnya kerap kali menghadapi kendala.
Lestari sangat berharap, dalam menyikapi maraknya kasus dugaan kekerasan seksual, aparat hukum tidak membeda-bedakan dari kelompok masyarakat mana para pelaku dugaan kekerasan seksual yang sedang menjalani proses hukum.
Aparat penegak hukum, tegas Rerie, sapaan akrab Lestari, harus menjalankan tugasnya mengacu pada aturan perundang-undangan yang berlaku.
Sehingga, ujar Rerie, segala bentuk tekanan yang terjadi untuk menghalangi proses hukum sejumlah kasus dugaan kekerasan seksual, seharusnya bisa diatasi dengan baik.
Para pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah, tambah Rerie, juga diminta peduli terhadap proses hukum sejumlah kasus dugaan kekerasan seksual yang terjadi di setiap daerah.
Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu berharap proses hukum kasus dugaan kekerasan seksual yang mengalami hambatan menjadi perhatian semua pihak.
Karena, tegas Rerie, dalam tindak kekerasan seksual sarat akan pelanggaran hak-hak dasar manusia yang sesuai amanat konstitusi negara harus hadir melindungi setiap warga negaranya dari segala bentuk ancaman, termasuk ancaman dari tindak kekerasan seksual.
- Polres Salatiga Kerahkan 68 Personil Selama Operasi Keselamatan Lalu Lintas Candi 2022
- Sejumlah Tokoh Jateng Terima Penghargaan Tokoh Inspiratif Jateng 2022
- Wali Kota Semarang Sebut Kemiskinan Ekstrim Tinggal 500 Kepala Keluarga