Pemprov Jateng Upayakan Peningkatan Penggunaan Kartu Tani

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berupaya mendorong peningkatan penggunaan Kartu Tani.


Hingga saat ini, sudah 2.607.637 kartu yang diterima petani.

Kepala Biro Infrastruktur dan Sumber Daya Alam Jateng, Dadang Somantri mengatakan, upaya tersebut dilakukan agar Kartu Tani bisa dipakai dalam penebusan pupuk bersubsidi tahun 2020 di Jawa Tengah.

"Ada rencana pelaksanaan dan upaya mendorong peningkatan Kartu Tani dalam penebusan pupuk bersubsidi. Petugas BRI akan proaktif datang untuk mengaktifkan di lokasi tempat petani dikumpulkan," kata Dadang, Rabu (5/2).

Dadang menjelaskan berdasarkan data, jumlah petani dalam Sistem Informasi Manajemen Pangan Indonesia (SIMPI) yaitu 2.883.740 orang. Sedangkan Kartu Tani Kartu Tani yang tidak dapat dibagi mencapai  88.591 kartu.

Kartu Tani dapat dibagikan yaitu 2.795.139 kartu, Kartu Tani dalam proses distribusi 187.502 kartu. Sedangkan Kartu Tani diterima petani ada 2.607.637 kartu.

Sedangkan Kartu Tani bertransaksi berjumlah 526.441 kartu, dengan prosentase diterima dan digunakan ada 20,18%.

"Jadi, penggunaan kartu tani sudah hampir 100%. Petani menebus pupuk bersubsidi menggunakan kartu tani. Nah, untuk angka 20,18% itu sebenarnya yang menggesek, tapi yang lain tetap menunjukkan kartu tani saat menebus pupuk bersubsidi," tambah dia.

Dadang menuturkan ada beberapa kendala yang menyebabkan belum optimalnya penggunaan Kartu Tani.

Di antaranya belum adanya aturan yang mengikat dan mewajibkan penebusan pupuk bersubsidi harus menggunakan Kartu Tani baik di tingkat petani maupun Kios Pupuk Lengkap (KPL).

Kendala lainnya adalah Kartu Tani yang sudah diterima petani belum semuanya dapat digunakan alias kartu tidak aktif.

Mengingat saat pembagian Kartu Tani, petani tidak hadir secara pribadi. Padahal syarat perbankan untuk aktifasi Kartu Tani haruslah yang bersangkutan sendiri. Petani juga merasa ribet kalau membeli harus membawa Kartu Tani karena belum terbiasa.