Pentas musik Kita Cinta Lagu Anak (KILA) menjadi momentum kebangkitan lagu anak di era yang semakin maju dan mulai melunturkan lagu-lagu anak.
- Lakukan Pembinaan, Disdikbud Batang Masih Temukan Guru Bolos Kerja
- Pendidikan Karakter dan Akhlakul Karimah Jadi Bekal Mahasiswa ITESA Muhammadiyah
- Penelitian Obat Covid-19 dari Bahan Tradisional, Dosen Vokasi Undip Raih Penghargaan
Baca Juga
Pentas KILA ini diinisiasi oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).
Kepala Subdirektorat Seni Pertunjukan Direktorat Kesenian Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud Ristek, Edi Irawan mengatakan Pentas KILA kali ini diikuti oleh puluhan anak-anak dengan judul Cerita untuk Sahabat.
Mereka tampil tidak hanya menyanyi namun juga menari lengkap dengan koreografer di gedung pertunjukkan di Gedung Radjawali Semarang Culture.
Edi bahkan menyebut KILA 2023 ini adalah pentas ke empat yang digelar oleh Kemendikbud Ristek.
Bahkan menurutnya, KILA mendapat perhatian khusus dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim. Program ini merupakan strategi membangkitkan kembali lagu anak di tengah gempuran lagu bertema dewasa.
"KILA ini merupakan bagian dari strategi kita dalam rangka membangkitkan kembali ekosistem musik anak Indonesia. Mulai dari penciptanya yang sekarang sangat kurang, penyanyinya anak-anak kita, idola-idola cilik itu sudah dua dekade ini sudah berkurang. Kita ingin mendekatkan kembali lagu-lagu anak untuk anak," kata Edi usai pementasan KILA, Jumat (17/3) malam.
Pihaknya mengakui jika saat ini banyak anak-anak yang lebih akrab dengan lagu-lagu bertema dewasa ketimbang lagu anak. Hal ini dikhawatirkan akan mengganggu psikologis anak-anak.
"Saya sempat diskusi dengan Joko S Gemblong di Surabaya, ia mengatakan generasi ini sudah parah, bahwa musik kita itu selalu mendendangkan susah hati, atau ditinggal kekasih. Maka kita bersama-sama majukan melalui dunia yang paling bawah adalah anak anak ini," bebernya.
Dalam pentas KILA 2023 di Kota Semarang, ia menyebutkan ada 15 lagi yang dinyanyikan oleh anak-anak. Bahkan tema lagi yang dibawakan juga beragam mulai dari perundungan atau bullying, persahabatan hingga persaudaraan.
"Temanya beragam mulai anti bullying persaudaraan, persahabatan, nilai-nilai positif yang dapat membentuk karakter anak dan bangsa. Kita semua percaya yang bisa menembus semua sekat itu adalah musik," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang, Wing Wiyarso menyambut baik pementasan KILA 2023 di Kota Semarang.
Bahkan ia memandang perlu atas pentas musik anak ini, untuk bisa mengembalikan anak kepada lagu-lagu yang tepat.
"Ketika kita terima program KILA kita diingatkan bahwa anak-anak kita ini perlu perhatian yang lebih karena sekarang jarang sekali lagu anak-anak yang sesuai dengan usianya. Dengan perkembangan zaman, anak-anak mendapatkan lagu-lagu yang berbeda dengan usianya. Nah dengan program ini kita berharap pemerintah pusat berkolaborasi dengan pemkot dapat lebih mengangkat lagu anak," ungkap Wing.
- Disdikbud Batang Sebut 254 SD Negeri di Batang Tak Penuhi Rombongan Belajar
- Duet dengan Pj Wali Kota, Mahasiswa PKL di Salatiga Terima Rejeki Nomplok
- Disdik Harap PKBM Terus Lakukan Inovasi