Polri Belajar Antisipasi Kejahatan Geng Motor dari Negara Lain

Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Mabes Polri Komjen Pol. Ari Dono Sukmanto menghadiri Konferensi Geng Motor beberapa perwakilan aparat kepolisian dari negara lain.


Menurut Komjen Ari, aksi geng motor yang selama ini kerap melakukan pelanggaran tindak pidana menjadi perhatian pemerintah Indonesia. Polri sendiri dengan berbagai cara, usaha dan upaya terus menghalau aksi yang meresahkan masyarakat itu.

"Pemerintah Polri khususnya, ingin menyegerakan langkah-langkah efektif dan efisien. Untuk segera menuntaskan keresahan masyarakat akibat pelanggaran tindak pidana dari beberapa geng motor di Indonesia," kata Ari dalam keteranganya, Selasa (20/3) seperti dikutip Kantor Berita Politik RMOL

Untuk menekan dan mengatasi makin banyaknya geng motor, Polri telah menampung berbagai usulan termasuk membuat Konferensi Geng Motor yang bertujuan memetik pelajaran dari negara lain.

"Bagaimana mereka telah sukses mengantisipasi berbagai kejahatan yang dilakukan oleh geng motor di negaranya. Agar Indonesia memiliki bekal yang lebih efektif dan efisien lagi menghalau aksi-aksi tak terpuji oleh geng motor," ujar Ari.

Ari menegaskan, pertemuan itu sekaligus juga merupakan langkah antisipasi. Khususnya untuk menghindari aksi lanjutan dari beberapa geng motor yang kerap meresahkan masyarakat selama ini.

"Kekerasan yang dilakukan oleh beberapa geng motor itu memiliki berbagai spektrum. Tentu saja agar spektrum-spektrum itu tak meluas atau membesar, menghalaunya sejak saat ini," tegas Ari.

Berdasarkan catatan yang dimilikinya, perilaku yang melanggar regulasi oleh geng motor juga sudah menjadi perhatian khusus dari para aparat di negara lain. Kepolisian Uni Eropa, misalnya, mereka menjadikan isu geng motor sebagai ancaman bersama. Bahkan penanganannya juga menjadi prioritas bersama.

"Sejarah mencatat berbagai aktivitas ilegal telah dilakukan oleh geng motor. Bukan sekadar kekerasan atau penyiksaan saja," jelas Ari.

Adapun Konferensi Geng Motor dihadiri oleh Polisi Federal Australia (AFP). Serta dihadiri juga perwakilan aparat berwenang negara lainnya. Mulai dari Thailand, Kamboja, Singapura, Malaysia, Jepang, Uni Emirat Arab, Jerman hingga Yunani.