Rusia membuktikan dukungan kuatnya atas penyelenggaraan Olimpiade Beijing dengan mengirimkan sebanyak 500 delegasi ke China.
- Bangladesh Longgarkan Pembatasan Covid-19 Selama Sepekan Demi Sambut Iduladha
- Inggris Berduka Atas Pembunuhan David Ames
- China Keluarkan Aturan Main Game Online untuk Anak-anak
Baca Juga
Dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL, rencana pengiriman delegasi dalam jumlah besar itu disampaikan duta besar Rusia untuk China Andrey Denisov dalam sebuah pernyataan pada Selasa (25/1).
"Rusia dan China telah melihat lompatan kualitatif dalam hubungan keduanya pada tahun lalu. Keduanya dan akan meningkatkan kerjasama dalam vaksin, proyek kedirgantaraan, energi, dan gas alam, tetapi bukan aliansi militer," kata Denisov, seperti dikutip dari Global Times.
Ia menegaskan, di tengah meningkatnya ketegangan global yang secara langsung mempengaruhi China dan Rusia, kedua negara melakukan upaya bersama untuk mengatasi kesulitan, menjaga perdamaian dan stabilitas global dan membantu menghindari situasi yang tidak terkendali.
Delegasi yang beranggotakan 500 orang itu termasuk 216 atlet, pelatih, pekerja medis, dan staf pendukung layanan.
Denisov dalam pernyatannya juga mengecam aksi boikot diplomatik yang dilakukan AS bersama sejumlah negara sekutu.
"Orang ingin menyabotase acara tersebut untuk kepentingan politik yang sempit, yang merusak kepentingan mereka sendiri. Upaya tersebut sia-sia karena orang tahu bahwa mereka tidak memiliki dasar yang valid, dan fitnah akan memudar," katanya.
- Laporan G7 Dalam Penyusunan Kebijakan Dan Peraturan Perundangan Di Bidang AI
- 11 Orang Meninggal Dalam Ledakan Di Bandara Kabul
- AS Kecewa Ashraf Ghani Kabur Tanpa Berjuang