Jerman harus mulai menyiapkan langkah-langkah untuk menghemat energi. Dimulai dari yang paling sederhana saja misalnya dengan tidak menggunakan mobil saat berangkat kerja.
- Inggris Minta Warganya Menjauh dari Bandara Kabul
- Brisbane Lockdown Cepat Guna Cegah Penularan Covid-19
- Presiden AS Dievakuasi Gara-gara Pesawat Pribadi Terbang di Atas Kediamannya
Baca Juga
"Jika setiap orang Jerman bisa melakukan hal itu, setidaknya bisa menghemat hingga 10 persen," ujar Menteri Ekonomi Robert Habeck, berbicara kepada media Funke, saat ia meminta warga agar mulai mengurangi konsumsi dengan menawarkan beberapa tips.
“Jika Anda bisa naik kereta atau sepeda selama Paskah, itu bagus juga: mudah di dompet dan bisa 'bikin kesal Putin'," lanjut politikus Partai Hijau ini.
Ia mengatakan penghematan energi tidak hanya bagian dari upaya untuk menjadi lebih mandiri dari impor Rusia, tetapi juga 'proyek besar bersama' yang akan membantu Jerman dalam jangka panjang.
Pilihan lainnya adalah agar orang-orang dapat bekerja dari rumah setidaknya satu atau dua hari selama seminggu, seperti pada waktu pembatasan pandemi. Menghemat penggunaan pemanas dengan menurunkan suhunya satu derajat saja bisa menghemat hingga enam persen, menurutnya.
“Saya mendesak setiap orang untuk menghemat energi sekarang juga,” katanya.
Jerman telah menolak seruan di dalam Uni Eropa untuk melarang gas Rusia, dengan mengatakan bahwa itu akan membawa negara itu ke dalam resesi yang tajam.
Jerman telah mengurangi pangsa impor gas Rusia dari 55 persen sebelum perang menjadi 40 persen saat ini.
Habeck mengatakan pekan lalu bahwa kemungkinan akan memakan waktu hingga pertengahan 2024 bagi ekonomi top Eropa untuk benar-benar menghentikan pengiriman Rusia.
Habeck juga termasuk yang bersikeras untuk memasok Ukraina dengan lebih banyak senjata di tengah kebuntuan militer yang sedang berlangsung melawan Rusia.
“Senjata harus lebih banyak lagi," katanya pada Jumat (15/4), menambahkan bahwa Berlin tidak dapat meninggalkan Kiev 'sendirian'.
“Ukraina tidak boleh kalah dan Putin tidak boleh menang,” katanya seperti dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL.
- PBB Sebut Stok Makanan di Afghanistan Menipis
- Asosiasi Industri Kayu Kota Hita Lebih Pilih Orang Indonesia Tutupi Kekurangan Tenaga Kerja
- India Bantu Warga Afghanistan yang Melarikan Diri