17 Rumah Di Ngaliyan Disatroni Pencuri

Dalam kurang waktu satu bulan, kasus pencurian beruntun terjadi di perumahan Permata Puri Ngaliyan Semarang. Warga mengaku resah dan merasa sudah tidak aman lagi meninggalkan rumah dalam keadaan kosong untuk sekadar bekerja di siang hari.


Ironisnya, mayoritas cluster di perumahan tersebut telah dilengkapi dengan Satpam yang berjaga di depan gerbang.

Dari penusuran RMOLJateng di lokasi,  security setempat  sudah tampak berjaga di pos gerbang utama Permata Puri Ngaliyan. Jumlah itu belum ditambah yang berada di tiap Cluster.

Setidaknya ada 6 cluster di komplek perumahan tersebut masing-masing Cluster Clasica, Quanta, Aira, Jasmine, Payon Amartha, Bukit Tunggal, semuanya hanya memiliki satu gerbang pintu masuk dan selalu dijaga satpam.

Seorang warga yang tinggal di Permata Puri, Astri Amanati membenarkan hal tersebut. Wanita yang menetap di Bukit Tunggal RT 10 RW 8 Permata Puri Ngaliyan itu menyebut rumah yang disatroni biasanya yang terletak di dekat tanah-tanah kosong dan berada di bagian terluar.

"Kemarin yang satu RT dengan saya di Bukit Tunggal ada dua rumah yang disatroni pencuri dalam sehari dan dilakukan pada waktu siang, bukan malam," terangnya.

Beberapa barang yang dicuri mulai dari TV, laptop, ponsel, perhiasan, bahkan hingga uang kas RT. Ia pun merasa kini lingkungan tempat tinggalnya sudah tidak lagi aman untuk ditinggal dalam keadaan kosong.

Wanita yang bekerja di UIN Walisongo itu merasa sedikit lega karena rumahnya ada orang yang menunggu saat ia berangkat bekerja.

"Harapan saya Satpam seharusnya lebih berfungsi, seharusnya juga ada solusi dari pengembang, paling enggak ada sosialisasi, pencegahan kejadian serupa, namun sampai saat ini belum ada," ujarnya.

Sementara itu Kapolsek Ngaliyan AKP Samsu Wirman saat dihubungi RMOLJateng belum dapat menjelaskan secara rinci tentang kasus pencurian beruntun yang terjadi di wilayahnya.